April 22, 2014

Happy Kartini Day



Kartini menurutku.....

Tanggal 21 April kemarin, hari Kartini. Kartini yang selama ini aku tau, sosok wanita yang nggak mau mengalah begitu saja pada kodrat wanita yang mungkin salah satunya adalah menikah. Kartini itu, tidak mau berhenti belajar, dia dikisahkan sebagai wanita yang dalam masa pingitnya (karena dia tidak bisa melanjutkan sekolah dikarenakan orang tua menginginkannya untuk menikah) dia terus belajar membaca dan menulis. Hingga pada akhirnya, proses membawanya kepada kesempatan untuk belajar di Belanda.
Dia berhasil mendirikan sekolah wanita di beberapa kota yang diberi nama “Sekolah Kartini”. Kesimpulan dari cerita Raden Ajeng Kartini menurut kacamata aku:

“Jadi wanita itu, harus terus semangat. Tidak pantang menyerah. Kodrat wanita memang sudah punya arahnya sendiri untuk dilakukan, tapi bijaknya, bekerja dan belajar juga perlu diperhatikan. Itu kan bekal. ”

Dan, seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan Kartini, biasanya anak-anak TK, SD, atau tingkat pelajar di atasnya menggunakan pakaian tradisional atau pakaian daerah. Sama halnya di Puri, staff FO, waiter dan waitress nya juga menggunakan pakaian tradisional Jawa, yaitu Kebaya dan Lurik. Memaknai hari Kartini memang beda-beda caranya, tapi bukan menggunakan pakaian tradisional lantas kita bisa tahu maksud dari perjuangan Kartini, bukannya kita juga wanita masa kini. Harusnya tetap paham kan maksudnya:

 “Habis gelap terbitlah terang....”

No comments :

Post a Comment

Copyright © 2014 FILOSOFAST

Distributed By Blogger Templates | Designed By Darmowe dodatki na blogi