June 30, 2017

#TRAVELHILIGHT: JIM THOMPSON HOUSE THAILAND

“Travel far enough, you meet yourself.”
― David Mitchell, Cloud Atlas



Jim Thompson House menjadi satu tujuan utama yang paling membuatku penasaran. Pada dasarnya Jim Thompson adalah rumah (yang di dalam satu kompleks tersebut, kamu bisa menemukan berbagai gedung lainnya, rumah utama, rumah-rumah dengan ukuran yang lebih kecil, taman dan kolam yang indah serta asri). Rumah ini menjadi satu bangunan yang mencerminkan rumah tradisional Thailand, dibangun oleh Jim Thompson. Sekilas tentang Jim Thompson, Beliau sebenarnya adalah seorang arsitek berkebangsaan Amerika. Namun pada masa perang dunia II, Jim Thompson diminta bergabung dengan US Army dan bertugas di Eropa dan Asia. Pada saat itulah dia ditugaskan di Thailand, tepatnya di Bangkok. Kecintaanya terhadap Thailand mendasarinya membangun rumah bergaya khas lengkap dengan 6 rumah tambahan (disekitar rumah / bangunan utama).



Bahan yang digunakanpun seluruhnya  kayu jati dengan interior yang masih dijaga hingga saat ini. Sejak tahun 1967 Jim Thompson hilang bak ditelan bumi, kemudian sejak saat ini rumah ini dikelola oleh pemerintah sebagai salah satu museum. Rumah ini menarik karena Jim membuatnya tidak hanya 100% gaya Thailand namun perpaduan apik dari Barat baik penataan interior bahkan hiasan - hiasan yang ada di dalam rumah.

BIAYA MASUK
Tiket masuk Jim Thompson adalah 150THB per orang sudah termasuk dengan pemandu wisata (kita bisa memilih pemandu dalam bahasa Inggris, Mandarin, Perancis, dan sebagainya). Para wisatawan harus didampingi oleh pemandu salah satunya juga agar informasi tentang museum Jim Thompson ini tersampaikan dengan sesuai selain itu banyak benda-benda bersejarah di dalam gedung, perlu kehati-hatian agar tidak terjadi hal - hal yang tidak diinginkan seperti barang jatuh maupun rusak. 




Sekali tur bersama pemandu, memakan waktu 30-45 menit secara berkelompok sesuai dengan urutan antrian ataupun menurut bahasa dari pemandu. Kami berkelompok dengan turis lainnya (dalam 1 kelompok terdapat kurang dari 12 orang).

POINT OF INTEREST
Setiap sisi dari Jim Thompson House kalau aku bilang adalah "Full of nature & historical touch".  Hal - hal yang perlu kamu tahu tentang Jim Thompson adalah taman yang indah (itu adalah hal pertama yang menarik perhatianku. Kenapa? Karena aku suka sekali dengan pemandangan hijau, serta suasana yang asri. Selain penataan taman yang apik, gedung utama beserta isinya menjadi hal yang sangat menarik. Sebelum tur, wisatawan diminta untuk menitipkan tas, tongsis, serta bawaan yang cukup besar di lemari penitipan barang. Sementara saat masuk ke gedung utama, wisatawan juga harus melepas alas kaki dan tidak diijinkan mengambil gambar. Secara berurutan pemandu akan menjelaskan beberapa informasi dan berjalan - jalan dimulai dari:


1. Taman depan. Bisa dibilang ada 3 x pintu masuk, pertama gate depan untuk masuk ke bagian tiketing, kita akan menemukan gedung budaya dan tempat membeli souvenir, dan restoran sebelah kanan, kemudian akan bertemu lagi gate/pintu dari pepohonan hijau. Disana ada satu gedung lagi, sebelah kiri ada gedung tempat para pemandu bersiap  dan tempat wisatawan mengantri untuk mendapatkan kelompok, serta bagian kanan ada gedung utama. Di area tengah kamu bisa duduk sembari melihat ikan - ikan cantik di kolam dengan pepohonan yang teduh. (kalau lebih lama lagi menunggu mungkin aku bisa tiduran di sini lengkap dengan angin sepoyyy - sepooyyy). Kami menunggu sekitar 10 menit saja hingga pemandu dalam bahasa Inggris siap untuk mengajak kami berjalan - jalan.





2. Taman dalam. Ada satu pintu lagi (yang lagi - lagi hanya lebih mirip gate dari pemohonan dan tanahan bunga-bungaan indah). Pemandu mengajak kami melalui taman di bagian kiri melewati 2 rumah kecil. Dia menjelaskan tentang history awal Jim Thompson, dan berbagai gedung yang ada.



3. Melalui 6 rumah kecil. Selain gedung utama, Jim Thompson juga membangun 6 rumah lainnya dengan ukutan lebih kecil. Setiap rumah di depannya juga lengkap dengan taman serta kolam kecil. Dari satu rumah ke rumah lainnya  kita melalui jalan setapak yang sudah didesain sedemikian rupa sehingga nampak cantik dengan batu - batu kerikil dan pot-pot bunga.



4. Gedung utama. Di sinilah terdapat kamar, ruang kerja, dapur, ruang makan dan lain sebagainya. Aku cukup amazed dengan interior dan lantai kayu yang mengisi seluruh gedung. Bahkan hiasan berbahan keramik, porselen, kayu dan lainnya bisa kamu temukan di sini. Sayangnya wisatawan tidak diijinkan mengambil gambar di ruangan ini.

Foto di depan Gedung utama


5. Ruang tengah. Kenapa ini jadi hilight terpisah? Karena memang ini adalah spot favoritku. Bisa dibilang ini seperti rumah dengan pemandangan taman belakang rumah. Lengkap dengan lain kayu, tempat duduk santai, dan peralatan entertainment pada jamannya dulu. Bagian rumah ini memiliki pintu lebar yang menghadap taman belakang. Bisa dibilang pintu ini memang dibiarkan terbuka.




6. Tempat penitipan barang & restoran. Restoran yang ada di Jim Thompson juga tak kalah asri. Di tepi restoran ada kolam ikan dan tanaman-tanaman asri.





7. Ulat sutra. Loh? Kok bisa? Karena di dekat area tiket terdapat beberapa nampan berisi benang-benang hasil produksi ulat sutra. Ini menjadi satu produk unggulan dan juga hal menarik karena biasanya akan ada pengrajin yang mendemokan teknik pewarnaan benang.




MENUJU JIM THOMPSON
Ada beberapa opsi transportasi yang bisa kamu gunakan menuju Jim Thompson (daerah Dusit). Tapi aku merekomendasikan menggunakan BTS Skytrain, turun di National Stadium (dekat MBK Center). Keluar dari exit gate dan kamu tinggal berjalan sekitar 200 meter dari jalan Soi 2 Kasensam Rama I Road menuju ke rumah di ujung gang (dari pintu keluar stasiun BTS balik arah).



JAM KUNJUNGAN
Bagi kalian yang menyukai wisata sejarah maka Jim Thompson House bisa menjadi salah satu pilihan yang tak boleh terlewat. Waktu kunjungan adalah buka setiap hari dari jam 09.00-17.00 WIB. Tidak ada aturan khusus untuk berpakaian ataupun larangan membawa makanan dari luar.





Copyright © 2014 FILOSOFAST

Distributed By Blogger Templates | Designed By Darmowe dodatki na blogi