January 5, 2019

RESOLUSI 2019: UNTUK APA KITA PUNYA RESOLUSI?

“Believe in yourself! Have faith in your abilities! Without a humble but reasonable confidence in your own powers you cannot be successful or happy.”
—Norman Vincent Peale





Ayo bicara tentang resolusi.
Katanya, tahun baru itu, identik dengan harapan dan impian baru di tahun depan. Tapi aku sempat mikir, bagaimana jika harapan di tahun sebelumnya juga belum tercapai, boleh dilanjutkan kah? Hahaha...... Resolusi bukanlah parameter untuk menentukan kesuksesan seseorang, atau kebijaksanaan, bahkan impian manusia. Bagi beberapa orang perayaan tahun baru menjadi satu dorongan semangat baru untuk lebih baik (pada intinya) daripada tahun sebelumnya. Tapi lantas, pada akhirnya dorongan "lebih baik" ini bisa datang dan hilangs seiring berjalannya waktu tanpa adanya mental kuat dan konsistensi dari pelakunya. Kemudian, bagi mereka yang tidak atau belum berpikir tentang apa yang mau mereka capai di tahun 2019. ada beberapa diantaranya bingung tentang mimpi mereka, atau mungkin banyak yang ingin dicapai tapi entah mana prioritas mereka atau mana yang ingin dicapai lebih dulu. Lucunya lagi, tidak sedikit dari mereka yang masih menjadi genk "let it flow" yang berpikir hidup ngga akan secomplicated itu, biarin jalan apa aadanya dulu. Pemikiran ini bukan salah, pastinya akan ada result yang berbeda dengan masing masing action yang dipilih. Sebagai contoh saat kamu pergi traveling dengan "nyemplung" gt aja, bisa jadi kamu akan nemuin kejutan seru dengan orang - orang lokal, teman - teman baru, pengalaman seru yang belum pernah kamu alami sebelum, TAPI, bisa jadi juga kamu tersesat di jalan, atau ketemu orang yang ngga asik, bahkan buruknya bisa jadi korban kriminalitas di negara orang, oh no! jangan sampe!.

Sabtu siang ini, mendung semakin menghitam, padahal belum ada jam 2 siang. Sembari menulis, aku asyik mendengarkan  lagu Matt Johnson - Just Like You di Spotify yang nggak premium. Aku ada beberapa hutang tulisan tentang cerita travelingku di Melaka beberapa waktu lalu, namun mumpung masih awal Januari 2019 aku ingin cerita tentang apa pentingnya resolusi tahun baru untukku.

Macau. Source IG @DinataAyu

Tahun lalu, aku menulis 1 keinginanku, dan aku tidak dapat mencapainya tahun ini. Aku pikir lagi kenapa ya kok bisa meraih itu, padahal biasanya aku orang paling getol bab mewujudkan impian. Setelah beberapa hari mikir, ternyata tidak semua keinginan kita adalah apa yang kita butuhkan atau prioritaskan, Bahkan mungkin kita inginkan begitu saja, dadakan, karena adanya stimulus yang datang dari banyak faktor. Tahun 2018, aku pengen banget ke Danau Kawaguchi, Jepang. Lihat danau itu dari dekat dengan semua pemandangan indahnya. Tapi, setelah dipikir lagi, Jepang jadi salah satu negara yang memang belum membuatku jatuh hati. Mungkin karena itu, aku secara sadar ngga sadar ngga merealisasikan impian Kawaguchi-ku. Lepas dari itu, aku justru mewujudkan impianku di dua tahun sebelumnya, MELAKA. Setelah jatuh hati dengan Penang dan seluruh budaya & historynya, aku ingin Melaka menjadi lokasi kedua favoritku yng harus dikujungi di kemudian hari. Akhirnya justru aku melewatkan Kawaguchi di tahun ini, untuk melenggang cantik menikmati kota indah, khas peranakan di Melaka.

RESOLUSI MENDORONGKU UNTUK BEKERJA LEBIH GIAT
Boleh jadi salah satu fungsiku membuat resolusi adalah dorongan terbaik biar kita jangan mudah menyerah menghadapi seluruh dinamika di kantor. Secara hidup masih jadi karyawati setia, nyari gaji bulanan ditambah uang lembur demi makanan enak dan liburan asyik adalah satu hal yang bisa membuatku semangat. Meski mendadak, tagihan kartu kredit juga mendekati limit karena beli tiket ini itu, tapi kadang dengan kayak gini aku malah lebih rajin kerja, bukan hanya karena passionku tapi karena aku jadi mampu menghadiahi diriku sendiri setelah leleah kerja seharian. Kurang lebih begitu, kawan - kawan. 

Thailand. Source IG @DinataAyu

RESOLUSI MENDORONGKU BERPIKIR TENTANG TUJUAN
Ada yang pernah bilang padaku, bermimpilah secara spesifik. "Menjadi orang yang lebih baik" terlalu kompleks  karena parameternya belum jelas. Beda kalau kalian bilang, "Aku ingin menjadi orang yang lebih baik dengan rajin menabung sebulan minimal Rp. 500.000". Tulliskan impianmu secara spesifik, dan itu akan membantu kamu untuk menentukan langkah - langkah apa saja yang bisa dilakukan untuk mencapainya. Kadang, aku juga memberikan challenge pada diriku dengan impian - impian konyol yang ngga keliatan serius sebenarnya, contohnya: "Aku tidak akan memotong rambutku sampai tahun baru 2019" - udah konyol, atau kurang konyol. Hahahaha...... 

RESOLUSI MEMBANTUMU UNTUK TAHU SEJAUH MANA KEMAMPUAN  & KONSISTENSIMU
Oke, simpelnya gini: "Aku ingin sebulan menabung minimal Rp. 500.000" adanya resolusi ini tentu akan menantang kamu untuk tahu sejauh mana kamu bisa konsisten terhadap keinginanmu. Bisa saja kamu menabung untuk menonton konser penyanyi internasional, liburan ke Eropa, atau apapun itu, tapi semuanya ada hasil akhirnya. Saat kamu sudah membuat perhitungan untuk meraih hasil akhirmu itu, dan kemudian pada hari yang dinanti, kamu berhasil meraihny, tentu itu bisa jadi kepuasan tersendiri. Pada akhirnya kepuasan bukan hanya tentang kamu berhasil nonton konsernya, tapi berhasil mengalahkan egomu sendiri untuk, berhemat, untuk memperhatikan pengeluaranmu, untuk konsisten dan fokus dengan harapanmu.

Hongkong. Source IG @DinataAyu

RESOLUSI MEMBUATMU SADAR, KAMU MEMILIKI HIDUPMU SENDIRI (JANGAN TERJEBAK RUTINITAS)
Apakah kalian mengalami kekosongan atau merasa terjebak dengan rutinitas yang itu - itu saja setiap hari. Biasanya hal ini terjadi pada pekerja -pekerja dengan load kerja tinggi, kerjaannya dari pagi sampai sore seperti membuatnya lupa tentang kehidupannya sendiri, seperti terjebak di kumparan angin puting beliau, setiap hari setiap waktu dan terus berulang. Resolusi menjadi salah satu kesemppatanmu untuk men-set up goal mu untuk satu tahun, atau mungkin kamu membuatnya jangka panjang 3 tahun, 5 tahun, atau seterusnya.  Aku suka traveling, dan aku mentarget dalam satu tahun minimal aku jalan - jalan ke luar negeri 1x, sebagai wujud hadiah untuk pencapaianku selama satu tahun. Proses bermimpi ini membuatku harus punya waktu untuk diriku sendiri, seperti, aku mau kemana, apa saja persiapannya, dan lain sebagainya. Hingga akhirnya di hari H nanti, aku akan menggunakan otakku, tidak untuk pkerjaan tapi untuk hal yang berkaitan dengan hobiku, hal yang aku senangi, selain bekerja. Efeknya akan ada keseimbangan yang ada di kepala kamu, tidak melulu satu hal aja yang diinget atau dioptimalkan tapi juga kamu punya "Me Time" untuk dirimu sendiri (tentunya selama dalam hal positif).

Kenapa akhirnya aku menulis tentang resolusi, meski mungkin beberapa orang yang mengenalku akan tahu, aku tidak sedikitipun menulis resolusi dengan serius di sosmed Cuma berisi harapan - harapan receh misalnya, semoga tahun 2019 aku akan lebih inget nama samaranku waktu pesen miinum di Starbucks, atau keinginan konyol, dan semacamnya.

APA RESOLUSIKU TAHUN INI?
Aku akan melanjutkan S2 ku di jurusan Komunikasi Public salah satu Universitas di Yogyakarta, meraih gelar S2 ku di 2020. Aku belum bisa memutuskan apalagi yang mau aku raih di tahun depan, karena satu hal ini masih jadi fokusku yang utama.



Copyright © 2014 FILOSOFAST

Distributed By Blogger Templates | Designed By Darmowe dodatki na blogi