September 9, 2016

PENANG: WE CAN'T STOP EATING!

HUNTING MAKANAN DI PENANG
"Eating is not merely a material pleasure. Eating well gives a spectacular joy to life and contributes immensely to goodwill and happy companionship. It is of great importance to the morale." - 
 Elsa Schiaparelli


Siapa yang ngga suka makan?
Perjalanan ke Penang pertengahan Agustus 2016 lalu sudah niat mencoba berbagai makanan yang ada di sana. Jauh hari sebelumnya sempat membaca berbagai review tentang berbagai kuliner mulai dari street food jajanan kecilnya sampai makanan besar. Dari review yang saya baca, makanan memang cenderung olahan kaya rasa seperti contoh kari. Jelas bukan makanan yang cocok di lidah saya tapi memang ada kalanya perlu coba sesuatu yang baru agar suatu hari kita bisa menceritakan dan kembali memberi review ataupun pengalaman kepada teman-teman kita.

1. Hongkong Shai Yong
Olahan mi kuah segar Hongkong Shai Yong adalah satu diantaranya banyak makanan yang menjadi favorit saya. Satu porsi harga 6RM. Kuah dari makanan ini kuah bening, ada rasa kaldu yang sedap. Untuk mie nampaknya belum pernah saya temukan jenis mi ini di Indonesia. Satu porsi Hongkong Shai Yong disajikan lengkap dengan sayuran dan pangsit isi daging. 

Hongkong Shai Yong

2. Beef Soup Mie dry
Radak bingung kan? Soup? Dry? Pada intinya ini adalah mie goreng dengan olahan daging sapi (sekilas mirip Mie ayam, bedanya mi ayam kan menggunakan daging ayam). Rasa juga berbeda dengan mi ayam, ada suatu rasa dominan yang sulit juga dijelaskan,mungkin mereka menggunakan bumbu-bumbu khusus yang justru menjadi ciri khas dari hidangan ini. Satu porsi Beef  Soup Mie Dry dipatok dengan harga 8RM. kamu bisa memesan chinese tea yang biasanya dijual dengan harga 1.4 - 2RM tergantung dimana kamu membeli makanan ini. Makanan di pinggiran lebih terjangkau daripada jika kamu makan di restauran atau cafe. Lagipula jika kamu mencoba makanan restoran, mungkin rasa makanan lokal yang ada sudah diimprovisasi. Jadi, saya lebih menyarankan untuk mencoba makanan pinggiran atau warung-warung makan di jalanan yang memang dalam kondisi bersih. 
 
Beef  Soup Mie Dry
Beef  Soup Mie Dry

3. Lor Mie
Entah kenapa setiap masuk ke kedai makanan, banyak sekali pilihan menu mi di Penang. Salah satu kedai makanan yang saya datangi ada tidak jauh dari Armenian street yakni kafe Hai Beng. Kami memesan Lor Mie, yang kalau dideskripsikan secara rasa tidak jauh dari mie ayam (lagi-lagi mi ayam) namun, Lor Mie cenderung lebih manis. Selain ada potongan ayam manisnya, kamu juga bisa melihat ada potongan telur semur/bumbu kecap manis dalam satu porsi Lor Mie.  Kuahnya kental  berwarna coklat dan lagi-lagi manis. Manusnya lebih cenderung manis gurih, jadi tidak akan terlalu eneg untuk menyantap satu porsi Lor Mie, apalagi saat itu sedang turun hujan. Sembari menunggu hujan reda untuk bisa meneruskan jalan - jalan, kami memesan 1 porsi Lor mie ( 4.5RM) dan White coffe penang (2.5RM).

Lor Mie

4. Nasi Kandar
Katanya bagi traveler yang datang ke Penang dan belum mencicipi Nasi Kandar maka mereka dianggap belum ke Penang. Nasi Kandar sebenarnya bukan makanan yang masuk dalam wishlist kuliner yang ingin aku coba, kenapa? karena nasi ini jenis makanan kaya rempah, kuah kari, dan sekilas mirip nasi Padang. Tapi, apa salahnya mencoba. Saya masuk ke salah satu kedai nasi Kandar di sekitar jalan Malabar. Saya memesan nasi Kandar seafood (10-12 RM sesuai lauk yang dipilih) dan es milk tea (2RM). Jujur, lepas dari makanan yang kaya kuah kari ini, es milk tea (teh tarik) rasanya sungguh nikmat. Kalau kamu datang ke Penang, teh Tarik ini recommended sekali untuk dicoba. Teh tarik ini memang dibuat oleh kebanyakan penduduk berdarah India/hindustan yang ada di Penang. Jadi rasanya juga jauh lebih nikmat dari pada teh tarik yang pernah saya coba sebelumnya.

Nasi Kandar seafood

5. Asam Laksa
Hal pertama yang ada di pikiran saya saat saya harus makan makanan ini adalah, pasti rasanya asam. Ya memang betul. Saya datang ke kedai Asam laksa Pasar Air Itam yang terkenal di dekat Kek Lok Si temple. Koki utama adalah Mr. Han yang memang sudah cukup tua. Meski diusianya yang seudah senja tersebut, dia masih cekatan mempersiapkan porsi demi porsi Asam Laksa dan mencampur segala bahan yang ada khususnya saat dia menaruh kuah asam laksa di dalam setiap mangkok. Dalam satu porsi asam laksa kamu akan menemukan mi yang khas, berukuran lebih besar daripada mie pada umumnya, selain itu berbagai sayuran seperti sawi, daun mint dan juga saus ikan (aku merasakannya seperti ikan pindang yang dihancurkan dengan berbagai tambahan bumbu, sehingga muncul rasa asam). Satu porsi asam laksa bisa dinikmati dnegan harga 4.5RM. Disekitar lokasi kedai kamu  juga bisa memilih minuman yang ada diantaranya es tebu ataupun es kedelai. Saya memesan 1 es tebu dan 1 es kedelai dengan harga 2.8RM saja. Sempat juga mencoba es kacang yang ada di sekitar Kek Lok Sie Temple, dengan harga 5RM. Cukup terjangkau bukan?
Asam laksa Pasar Air Itam
Kedai Asam laksa Pasar Air Itam
Es kacang
Warung es kacang di Air Itam

6. Kwetiau seafood
Kami melanjutkan perjalan dari Armenian streen ke daerah Clan Jetties, Georgetown Penang. Di sekitar Clan Jetties ada warung kwetiau pinggiran jalan, namun rasanya sungguh nikmat (saya bilang nikmat berarti memang enak, mengingat dari beberapa hari di Penang belum banyak makanan yang cocok di lidah saya). Saya memesan kwetiau seafood porsi sedang (5RM) dan minuman es kedelai (2.8 RM). Di kedai kwetiau ini kami sempat bertemu warga lokal, dan dia memberikan rekomendasi berbagai lokasi makanan terbaik di Penang. Namun, karena waktu liburan kami yang tidak mencukupi, jelas kami akan mencobanya lagi di kesempatan berikutnya.
kwetiau seafood
Es kedelai

7. Egg Oyster & Steamboat
Makan malam tiba! Suasana malam di Georgetown semakin menarik dan karena inilah, kami selalu jalan-jalan sekitaran Georgetown meski hanya mencari jajanan lokal atau justru terjebak godaan warung makan. Saat kami melewati sebuah gang tidak jauh dari Lebuh Campbell kami memutuskan makan malam (lagi). banyak sekali pilihan namun kami jelas tidak bisa memakan semuanya, akhirnya kami memesan 1 steamboat (yang isinya kami bisa pilih sendiri termasuk kuah yang disukai, mau kuah kaldu atau kuah Tom Yam). Selain steamboat kami mjuga memesan Egg Oyster yang nampaknya yummy sekali.  Untuk 2 jenis makanan, 2 porsi nasi, dan 2 minuman, kami mengeluarkan uang tidak lebih dari 15RM. Padahal untuk steamboatnya sendiri, saya memilih beragam seafood (seperti gurita, udang, bakso ikan, dan banyak lainnya).
Egg Oyster & Steamboat Seafood
Street food di Penang

I'm falling in love with Georgetown!
Tata kota yang luar biasa mencuri perhatian saya, gedung-gedungnya, jalanannya yang bahkan tidak terlalu ramai, kendaraan rapi tertata. Para pengguna kendaraan juga sangat mengharga para pejalan kaki, selain itu kamu bisa menemukan banyak point of interest di sini, jadi meski bisa dibilang kota ini tidak seramai Kuala Lumpur, tapi pengalaman yang kami dapatkan di Georgetown, tidak akan kalah menganggumkan daripada kota besar lainnya.

I willl come back someday.
Copyright © 2014 FILOSOFAST

Distributed By Blogger Templates | Designed By Darmowe dodatki na blogi