November 18, 2015

BELAJAR DARI HATERS DAN BIEBER

KILL THEM WITH KINDNESS


“There’s gonna be times in your life when people say you can’t do something. And there’s gonna be times in your life when people say that you can’t live your dreams. This is what I tell them: Never say never!” – Justin Bieber 
 

Entah kapan muncul istilahnya tapi sekarang ini istilah “haters” bukan hal langka lagi. Haters berasal dari kata “Hate” yang berarti benci. Haters memiliki makna para pembenci dan mereka bisa dari kalangan personal ataupun kelompok. Masih sulit bagaiamana saya bisa mengkategorikan apa motif haters bisa sangat membenci dan menyalahkan seseorang atau pihak obyek lainnya. Umumnya, para haters menyerang karakter personal, menyalahkan semua hal yang dilakukan obyek, dan menganggap apapun yang berkaitan dengan obyek adalah hal yang patut jadi bahan  pergunjingan.  Biasanya memang public figure adalah sasaran empuk para haters, anehnya lagi semakin seorang haters tau dia ini haters, maka semakin kuatlah kemampuan mereka “mem-bully” obyek.  Banyak public  figure dari kalangan artis, penyanyi, atau sejenisnya memutuskan untuk menutup akun media sosial mereka salah satunya karena tingkah para haters yang tiada henti melakukan agresi di dunia maya. Tapi anehnya mereka hanya terus menjadi followers kita, seolah tidak bisa berhenti ingin tahu kabar kita setiap hari.

“Semakin tinggi pohon tumbuh, maka semakin kencang angin berhembus.”
Semakin tinggi kamu nampak dimata publik, maka salah satu efeknya kamu punya haters. Sebenarnya bisa dibilang segi positifnya punya haters adalah kita bisa mengukur sejauh mana mental beton yang ada dalam diri (tertawa). Atau paling tidak, bagi beberapa orang ulah para haters justru menghibur. Apa yang meraka lakukan, katakan, gunjingkan, bisa jadi hiburan dikala waktu senggang sembari minum kopi atau ngemil biskuit.
 
Saya tidak beken! Tapi, saya bersyukur punya haters. Kenapa? Karena dua poin di atas bisa saya praktikan hampir setiap saat (termasuk soal kopi dan biskuit – tersenyum – hampir tertawa).  Beberapa karakter haters yang ada di sekitar saya: 
  • Twit-War.  Dimulai tahun 2013, saya membaca twit-war pertama saya.  Awalnya aneh, kok bisa, tapi lama – lama sampai detik ini justru sesekali jadi hiburan ringan. Paling tidak dalam hal ini, kita semakin tahu banyaknya karakter orang di luar sana dengan berbagai gaya bicara dan cara mengeksekusi kata-kata. Saya ingin satu kutipan  Mrs. Munro dalam film Holmes bahwa “Jangan pernah ucapkan semua kata-kata yang ada di kepalamu”. 
  • BBM-War.Ini yang paling seru. Tapi sulit untuk diungkapkan, kenapa? Karena kadang haters bukan saja dari orang yang tidak kenal kalian, tapi orang yang mungkin ada di daftar contact BBM, dan media sosial lainnya. 
  •  Instagram. Serangan utama. Tapi tidak terlalu mendominasi. 


BELAJAR DARI BIEBER.

Kenapa tiba-tiba saya bicara tentang Bieber?
Saya bukan fans atau fanatic terhadap artis tertentu. Secara kebetulan,  beberapa waktu lalu saya membaca artikel tentang peraihan 5 penghargaan sekaligus, setelah Bieber vakum beberapa lama.  Dalam ajang MTV Europe Music Awards (EMA) 2015. MTV EMA tahun ini diselenggarakan di Milan, Italia, dia meraih penghargaan Best Male, Biggest Fan, Best Look, Best Collaboration, dan Best North America Act.

Siapa Bieber sebelum terkenal?
Bieber memiliki bakat memainkan berbagai jenis alat musik seperti piano, drum, gitar dan terompet.  Kepiawaiannya bernyanyi mulai nampak ketika dia berhasil meraih juara kedua dalam sebuah lomba nyanyi di kota kelahirannya, Stratford, Kanada. Saat itu, Justin memukau para juri dengan kemampuannya membawakan single Ne-Yo, "So Sick”. Nasib baik mulai mendekati Justin ketika Scooter Braun, mantan marketing eksekutif di label rekaman milik Jermaine Dupri, So So Def Records, secara tak sengaja melihat salah satu video penampilan Justin yang diunggah oleh sang ibu di Youtube. Terpesona dengan penampilan Justin, Scooter kemudian melacak keberadaan Justin dan berhasil menghubungi Pattie. Scooter lantas meminta ijin pada Pattie agar Justin bisa terbang ke Atlanta, Georgia, untuk merekam beberapa demo lagu. Meski sempat ragu, Pattie akhirnya mengijinkan Justin pergi menemui Scooter.  Sesampainya di Atlanta, Scooter kemudian memperkenalkan Justin pada Usher. Usher pun tertarik dan bersedia menjalin kerjasama dengan Scooter lewat perusahaan Raymond Braun Media Group (RBMG) untuk mengembangkan bakat Justin. 

Bagi beberapa orang (bukan beberapa, mungkin lebih dari ribuan orang) akan melihat bahwa Justin, hanya bernasib baik. Oke, bagaimana jika nasib baik datang saat dia tidak bisa bernyanyi, tidak bisa menari dan tidak bisa memainkan berbagai alat music? Apakah akan disebut nasib baik?

Kualitas diri adalah utama. Usaha jadi No. 1. Nasib baik, anggaplah bonus.
Kapan kamu akan meraih semua rencana yang sudah ditata rapi, tergantung seberapa besar effort yang kamu lakukan. Mental yang  dimiliki banyak orang berbeda-beda, dan ini pasti berpengaruh pada result.

“I’m telling you, people. Everyday we wake up is another blessing. Follow your dreams and don’t let anyone stop you.” - Justin Bieber

Bieber dan haters.
Jutaan orang yang tanpa dasar atau justru telah meriset dari berbagai video live JB, akan menggunjing bagaimana seorang Justin kurang bisa bernyanyi, hobi lupa lirik, atau hanya mengandalkan tarian daripada kualitas suara (ini bukan kata saya, bukan menurut saya, tapi saya baca berbagai sumber). Kemudian pada album terbarunya “PURPOSE” yang berisi 13 lagu, dia membuktikan bahwa kevakumannya beberapa waktu berbuah hasil.   Dan pada satu penampilan live nya pada acara Ellen Show, Justin berhasil mengantongi banyak komen positif tentang peningkatan kualitas suaranya saat penampilan langsung. Menurutmu ini tanpa usaha?

“To all the haters out there I wish u the best. U cant bring me down. I wake up everyday grateful 4 the opportunity and grateful to the fans.” - Justin Bieber


Haters gonna hate! So, hadapi dengan sangat bijak. Atau tidak perlu dihadapai sama sekali.  Kita tidak perlu jutaan orang mengenal kita atau membenci kita, hanya perlu orang-prang sekitar yang benar – benar tahu betul tentang kita dan bisa menjadi tempat untuk “pulang”.

Para pembenci hanya akan semakin gusar melihat kesuksesanmu, semakin menyudutkanmu melihat caramu tertawa atau bahkan berhasil meraih sesuatu, mungkin apapun yang kau ucapkan hanya akan menjadi tong kosong bagi mereka. Lantas, kita bisa apa? Kill them with kindness.

“I know my friends, family and fans know the person I am. Hearing adults spread lies and rumors is part of their job I guess. But all I have to say is… kill them with kindness.” - Bieber




Source artikel: 
Kidnesia, wowkeren, justinbieberzone. 


October 29, 2015

7 THINGS TO DO: TEKNIK BERBICARA MEMPESONA

PREPARING STEPS: TEKNIK BERBICARA MEMPESONA 
(Di Depan Klient Yang Baru Pertama Kita Temui)
 “Remember not only to say the right thing in the right place, but far more difficult still, to leave unsaid the wrong thing at the tempting moment.”
― Benjamin Franklin


Pernah ada di posisi paling sulit di dunia? Saat saya melempar pertanyaan ini buat pembaca pasti akan sangat banyak hasil jawabannya (bahkan yang lantang di teriakan di dalam hati), seberapa diantaranya akan berkaitan dengan percintaan, nembak gebetan, wawancara kerja, antri wawancara visa USA (yang katanya susah itu - ups!), dan ada mungkin diantara kalian akan menjawab: Public Speaking!

Jika harus menguliti tentang tips berbicara di depan banyak orang, mungkin tidak akan ada habisnya dalam satu kali tulisan. Dan kali ini saya hanya akan berbagi tentang bagaimana tips  berbicara dengan mempesona di depan klient pertama kali  dengan persiapan yang tak kalah mempesona.

1. "PERTAMA KALI" bukan berarti kamu tidak tahu dia.

Saat bos meminta kamu untuk bertemu dengan seorang klient, hal yang paling mendasar yang harus kamu tahu adalah: NAMA & PERUSAHAAN (asal perusahaan dia bekerja). Ya, jika akhirnya kamu justru diberi info tentang jawabannya, gender, kota asal, jelas itu adalah informasi penting. Mengetahui siapa lawan bicara kita adalah BASIC. IMPORTANT. WAJIB. Jika kamu menemui kesulitan, cara yang biasa saya lakukan adalah: GOOGLING HIM/HER. I use keywords like:
- John Smith Lord Company Linkedin
- John Smith Lord Company Instagram
- John Smith Lord Company facebook

OH MY GOD! Sometimes I feel that I most powerful stalker in the world. Setelah kamu menemukan beberapa result dari pencarian google tentang pak John Smith (nama yang telah disamarkan), kamu bisa merangkum beberapa informasi seperti, history pekerjaan, hobby, bidang yang ia suka, mungkin bahkan keluarga (dia masih single atau sudah duda) dan bersyukur lagi jika dari foto koleksi kamu akan tahu makanan kesukaannya dan negara-negara yang telah ia kunjungi. (Keep that informations, in your heart dan brain) karena kamu pasti akan membutuhkannya.

2. PAHAMI MATERI YANG AKAN KALIAN BICARAKAN.

"Memahami materi akan selangkah lebih menguntungkan daripada menguasai" (ini berdasarkan apa yang telah saya alami beberapa kali). Bukan berarti kita tidak perlu menguasai seluruh materi, namun apabila kamu tidak punya banyak waktu mempelajari materi, paling tidak kamu paham apa yang akan kamu bicarakan, tentang apa, apa tujuannya, dan apa yang menjadi goals/targetnya. dalam beberapa kasus, kita hanya punya waktu kurang dari seminggu untuk menata schedule bertemu dengan klien, sehingga menguasai setiap materi dengan detail justru akan membuatmu: TOO MUCH THINKING - SKIPPING OTHER JOB - EFEKNYA JUSTRU SUSAH TIDUR - UPDATE STATUS DI MEDSOS (membuat semua orang tahu penderitaanmu dan berharap belas kasihan) - STRESS.


3. BUAT CONTEKAN.

Takut lupa mau ngomong apa?
Pertama, tarik nafas dan think: "Just tempatkan ini bukan jadi hambatan tapi kesempatan".

Buat daftar kecil tentang keywords yang akan mengingatkanmu tentang apa yang harus kamu bicarakan dengan klien. Kamu bisa mencatatnya dalam buku agenda yang pasti akan kamu bawa saaat bertemu dengan klient tersebut, atau mengetiknya dengan rapi dalam kertas terpisah (mengetik dengan bahasa yang cuma kamu yang memahami, itu juga tidak masalah - yang penting kamu bahagia saat hari H tiba).

4. WANGI. NICE OUTFIT.
Ternyata tidak semua wanita paham betul apa itu grooming. Just bahagiakan orang lain seperti kamu ingin dibahagiakan oleh orang lain. Cek beberapa hal berikut ini (apalagi jika kamu adalah wanita):
  1. Cek bulu ketek. Kalau kamu nggak aware dengan tingkat kepanjangan bulu ketek kamu, tahu kan dari mana datangnya bau badan pertama kali?
  2. Cek performa rambut. Simple thing banget memang. Tapi bayangkan kalau pak John Smith sudah datang dengan rambut klimis belah pinggir dan rapi tapi kamu dalam kondisi belum keramas dua hari, berminyak, dan masih ada butiran-butiran debu di rambutmu. Enggak munak, tapi memang terkadang penampilan nomor 1. Tentunya ini adalah salah satu cara menjaga mood lawan bicara.
  3. Pilih pakaian yang tepat. Rapi. Sesuai dengan tempat pertemuan.
  4. WANGI. Ini benernya masih bagian dari grooming. Pastikan kamu udah semprotin pewangi ke tubuh, sumber-sumber bau, syukur kalau kamu suka pakai body butter karena baunya lebih  tahan lama daripada body lotion.

5. SMILEY FACE.
Muka indah jenis ini memang tidak ada pelajarannya. Pernah ketemu dengan mbak-mbak customer service yang wajahnya kayak pengen kita tampolin satu-satu. Tapi ada juga yang dari sekilasmata memandang senyumnya sudah cukup indah (padahal dia nggak berasa lagi senyum). Jujur, saya memiliki bentuk muka judes dengan garis rahang yang kuat, saat saya tidak "memaksa" diri saya untuk memiliki "smiley face" saya gunakan kemampuan bicara yang akan meningkatkan mood mereka. (Ada di poin selanjutnya). Bagaimana cara mendapatkan wajah manis dengan singkat: Ucapkanlah huruf "i" dengan tulus, menarik ujung luar bibir ikuti dengan bahasa mata yang hangat.

6. SPEAK!
Saat melihat pak John Smith di ruang meeting,  tahapan umum yang bisa kamu lakukan setelah membuka pintu ruangan (dan pak John sadar kedatanganmu):
  1. Kalau kamu merasa senyum kamu jelek cobalah pose wajah seperti mengucap huruf "i" dengan tulus (seperti pada poin nomor 5). Buat perjalananmu antara pintu dan ke arahnya adalah penuh dengan senyum semangat dan optimisme (selama tidak berlebihan).
  2. Berjalan dengan baik, jangan membungkuk, jangan telalu mendongak, bahu terbuka dengan optimis.
  3. Jabat tangan pak John dengan bersemangat (jangan berlebihan).
  4. Tunjukan bahwa kamu senang memiliki kesempatan bertemu dengannya, bisa dengan kata-kata: "Senang sekali bisa bertemu dengan bapak hari ini", "sungguh kesempatan baik untuk saya bisa bertemu dengan Bapak," dan kata-kata sejenis.
  5. Memuji. Ini bukan hal yang harus dilakukan setiap saat setiap waktu. Memuji adalah cara yang bisa dilakukan untuk membuat dia tidak canggung dan menilai karakter bahwa kamu orang yang menyenangkan. Masih bingung juga cara memuji, just simple things like: "Cuaca di luar cukup cerah, dan Anda nampak bersemangat hari ini?" (dan ini bukan kode).
  6. Membangun Mood. Pembicaraan pada 5 menit awal dengan klien baru, kamu akan tahu karakter seperti apa dia, apakah santai, pemarah, sangat menghargai waktu, kaku, dan banyak karakter lainnya. Saat kamu tahu lawan bicaramu cukup kaku, baiknya kamu bisa ke arah pembicaraan inti. Tapi jangan sampai hal ini membuat kamu canggung ya. Tetap optimis, coz this is not the end of the world. 
  7. Gunakan hasil pencarian google. pada pembahasan di atas, mengetahui karakter, hobi, dan kesukaan dari pak John bisa kita selip-selipkan saat pembicaraan yang santai, bisa sebelum inti pembahasan bisa juga setelah pembahasan kerja berakhir. Teknis bicara ini akan dibahas secara terpisah di post selanjutnya.
  8. Saat pembahasan berakhir (meeting selesai) jangan lupa untuk menemaninya keluar ruangan atau bahkan mengantarkannya ke pintu keluar (saat-saat seperti ini adalah kesemptan bagus membangun conversation).


7. TAU KAPAN KITA MENJADI LISTENER KAPAN MENJADI SPEAKER.
Pastikan setelah tahu karakter lawan bicara, kamu akan dapat memetakan sikap yang tepat. Upayakan jangan pernah memotong pembicaraannya, bahkan saat apa yang dia ceritakan bukan 100% pekerjaan, karena tidak menutup kemungkinan kita akan mendengar cerita tentang perjalanan karirnya, pengalamannya, dan banyak lagi. Orang yang punya karakter "bercerita" memang akan lebih nyaman berbicara dengan orang yang nampak "dengan senang hati" mendengarkan,  ikut terpesona dengan ceritanya, dan lain sebagainya. kalau kamu "sudah lelah" kamu bisa mengucapkan beberapa kata pilihan seperti: "Sungguh menarik sekali", "nampaknya bapak cukup menguasai bidang ini", "Saya belajar banyak dari bapak," dan semacamnya. 

Jangan sungkan mencari waktu menutup pembicaraan (apabila pembicaraan dirasa terlalu lama dan target pembahasan kerja sudah tercapai), tutup pembicaraan dengan kata-kata seperti: "Semoga di kedepannya saya memiliki kesempatan baik lagi untuk berbincang dengan bapak, namun saya paham betul kesibukan bapak membuat waktu sangat berharga...."  Tunggu responnya dulu ya, baru kalau dia menangkap maksud kamu atau ingat bahwa pembicaraan kerja telah berakhir, biasanya dia  juga akan lebih mudah menutup pembicaraan.


From writer:
Apapun yang telah saya tulis di post ini adalah apa yang sudah saya lakukan. 
I did it and now I share it to you all. 
Need more tips, topic idea, feel free to email me via dinata.ayu@gmail.com

Selamat mencoba.



October 12, 2015

ITINERARY: JOGJA - SEMARANG

LIBURAN: PENYEIMBANG 

“Traveling – it leaves you speechless, then turns you into a storyteller.” – Ibn Battuta


Awal Oktober lalu finally bisa melakukan perjalanan (lagi). Tidak perlu waktu cukup banyak untuk menimbang-nimbang keberangkatan kami, tapi setidaknya liburan sehari bisa jadi penyeimbang saat kami-kami ini para pekerja dan pemimpi menghabiskan hari menjadi diri kami sendiri.  Perjalanan dimulai Sabtu sore, sekitar pukul 16.00 WIB. Kami memilih menggunakan travel Cipaganti (berdasarkan review positif yang sebelumnya saya baca di google). Memilih perjalanan saat akhir pekan sebenarnya bisa merakhir membosankan karena terjebak macet di jalur perjalanan Jogja - Semarang hari itu, tapi  beruntung bagi kami karena traffic cukup bersahabat dan jarak tempuh perjalanan ke Semarang bisa dicapai kurang dari 3.5 jam. Tepat pukul 19.30 WIB kami sampai di lokasi pemberhentian travel Cipaganti. Selanjutnya, kami langsung ke hotel Elizabeth yang tidak terlalu jauh dari lokasi, sekitar 5-8 menit ditempuh dengan taksi.

Tugu Muda - Semarang

  
Hello my bestie...

Sedikit review tentang Hotel Elizabeth, terletak di Jl. Sultan Agung No.1, Gajahmungkur, Kota Semarang. Meski berada di titik lokasi yang cukup strategis tapi nilai plusnya saat masuk ke lokasi hotel, suasana cukup tenang. Ada beberapa jenis kamar dan harga, untuk yang paling terjangkau adalah kamar di area basement yang dipatok dengan harga Rp. 175.000 dan Rp. 200.000 untuk kamar mulai dari lanta dasar hingga lantai selanjutnya. Kekurangan kamar basement adalah susah sinyal. Bagi kalian yang aktif menggunakan layanan internet melalui smartphone pasti akan sangat kesulitan menemukan jaringan internet di sini. Finally, kami memutuskan untuk menggunakan kamar di lantai 1, dengan harga Rp. 200.000 (itupun kami harus cek ke beberapa kamar lainnya yang tersedia, cek air panas, cek suasana kamar, dan beberapa hal demi kenyamanan).




Paginya, perjalanan dimulai. Setelah makan pagi di hotel, kami bersiap ke tujuan pertama yakni kota lama Semarang. Bermodal peta, dan sedikit direction dari  petugas hotel, kami diarahkan untuk naik bus jurusan kota lama. Kurang dari 20 menit kami sudah sampai ke lokasi kota lama, dan kompleks - kompleks kuno di sekitarnya. Pada dasarnya, saya sangat menyukai bangunan lama, kota lama, vintage, kuno, peradaban lampau dimana itu semua seperti punya kesan klasik yang melekat erat.  Sempat mengambil beberapa hambar dan juga menemukan moment menarik di sekitar kompleks kota Semarang. 

Kota Lama - Semarang



Ada pasar ayam, dimana hari Minggu itu banyak para pedagang ayam jago khususnya edang menjajakan pejantan juaranya, atau sedikit menepi ke rentetan gedung lawas ada beberapa orang yang sedang melakukan sesi foto prewedding. Suddenly,  merasa ada di tahun 80an. 






Selanjutnya kami melanjutkan ke Lawang Sewu dan juga kuil Sam Po Kong. Ogh iya, akhirnya kami mengandalkan becak sebagai transportasi paling  nyaman. Selain bisa melihat pemandangan kota dan juga mengambil gambar-gambar sisi kota atau bahkan "take a selfie"  untuk biaya juga cukup terjangkau. Saya akan menyertakan perhitungan biayanya pada akhir artikel ini. 


Bicara tentang Lawang Sewu, sedikit berbeda dari ekspektasi saya. Awalnya, aku masih membayangkan Lawang sewu dengan bangunan tua, cat kecoklatan dan mulai terkelupas, tapi saat kami sudah sampai di lokasi, semua sisi bangunan di lawang Sewu telah mengalami re-painting. Meskipun ini merupakan langkah positif dari pemerintah daerah setempat, namun ada rasa sayang karena "kekunoan" dari bangunan jadi berkurang.





Di dalam kompleks lawang sewu kamu dapat melihat banyak peninggalan sejarah. Ada museum sejarah kereta di Indonesia, pahlawan, dan juga cerita-cerita sejarah di baliknya.  Cukup worth it dengan biaya masuk yang hanya dipatok dengan harga Rp. 10.000 per orang.



Tidak mau ketinggalan, Sam Po Kong juga punya nilai menarik tersendiri. Sesaat di lokasi ini, berasa sedang ada di luar negeri. Kompleks yang cukup luas, dengan bangunan dominasi warna merah tentunya juga punya banyak spot untuk mengambil gambar. Kami sampai di area sam Po Kong sekitar jam 1 siang, dimana matahari masih sangat terik pada waktu tersebut. Tapi karena kami tidak takut "gosong" peduli amat dengan cahaya sinar matahari. *laughing a lot. Oh iya, sebelum ke Sam Po Kong, tepat jam makan siang, karena perut sudah mulai keroncongan kami memutuskan untuk mencari warung makan di sekitar Sam Po Kong. namanya bu Kelik. Pelayanan ramah meski tidak terlalu banyak pilihan makanan, tapi itu cukup mengisi perut kami yang sudah mulai "berteriak-teriak".


Bisa dibilang perjalanan ini singkat, but it was fun! Sembari menunggu jadwal travel pukul 5 sore, sebelumnya kami mampir jajan dan mengeringkan keringat di Paragon Mall Semarang (tetep ke mall akhirnya).  Bagi beberapa orang berpikir bahwa, satu0satunya hari istirahat kenapa justru melakukan perjalanan?! Tapi bagi kami, mencintai diri sendiri tidak selamanya dengan tidur di akhir pekan, bukan? 




Kami mencintai pekerjaan kami saat ini, kehidupan kami, hari-hari kami, bahkan karena kesibukan-kesibukan ini, satu waktu melakukan perjalanan sungguh terasa menyenangkan.  Cek beberapa foto di Instagram dan juga youtube. Whoalaaa... See u in our next stories....

Itinerary Jogja - Semarang
Travel PP  2 org  : Rp. 340.000
Hotel 1 malam    : Rp. 200.000
Makan 3x            : Rp.  75.000
Tiket wisata         : Rp.  15.000
Transportasi         : Rp.  85.000
lain-lain               : Rp.  30.000
TOTAL                : Rp. 745.000/2 orang
TOTAL per org   : Rp.  372.500



All pictures by: @Dinataayu 

September 7, 2015

SPEAK

 KENAPA SAYA TAKUT BERKOMUNIKASI DENGAN ORANG BARU?
"Think twice before you speak, because your words and influence will plant the seed of either success or failure in the mind of another." - Napoleon Hill


Saya jarang menulis tentang hal-hal yang bagi kebanyakan orang hanya teoritis semata - seperti motivator atau mungkin bentuk defensif terhadap kegagalan diri sendiri atau segala hal akan dianggap mengajari. Tapi satu pertanyaan dari rekan kerja menggelitik rasa untuk berbagi pengalaman tentang "rasanya takut berbicara dengan orang baru".
Berbicara itu apakah harus  spontan?
Jika dilakukan spontan, apakah tidak mengkhawatirkan jika kita tidak menguasai materi?
Saat kita sadar lawan bicara kita  merasa tidak seimbang, kita mulai gugup dan justru tidak membuat nyaman satu sama lain. Kenapa bisa sesulit itu?

Lantas tips untuk menghadapi diri sendiri saat kamu sudah mulai banyak pertanyaan dan pertimbangan adalah bertanya:
"Why you waiting so long?"

Pikirkan beberapa hal positif seperti: 
1. Sepenting apa lawan bicara kita?
(bukan tentang jabatan atau tingkat pekerjaan, tapi sejauh mana informasi yang bisa kita peroleh ataupun hubungan yang lebih ke arah profesional.
Contoh kasus:  Traveling pertama saya ke Bogor bisa dibilang tidak tahu lokasi dan juga alamat. Saya membutuhkan rekomendasi hotel dengan harga terjangkau yang benar-benar terjangkau bukan karena kita menggunakan kartu kredit, transaksi online maupun menggunakan voucher hotel. Karena saya pernah 1 tahun lebih bekerja di hotel, tahu betul ada harga khusus pengunjung "walk in" langsung datang ke lokasi, dan terkadang harganya cukup terpaut dari harga online.

Diantara pembaca artikel ini akan nyeletuk: "Googling aja mba! Atau google map!"
Ya, bisa. Memang saat ini banyak aplikasi yang memungkinkan kita menemukan alamat seperti Waze, Foursquare, bahkan google Map sendiri sudah dapat memberikan perintah arah dalam layanannya. Namun, saat itu perangkan yang saya miliki belum support besar untuk melakukan itu. Hal yang terpenting saat saya berada di kota baru yang asing bagi saya adalah "berbaur". Akhirnya justru yang membantu saya menemukan hotel dengan harga cukup terjangkau adalah pedagang gorengan dan jajanan di sekitar Tugu Kujang - Bogor. Ada lebih dari satu jam kami berbincang, tentang jajanan yang dia jual. Namanya, rasanya, bahkan berujung mencoba makanan itu dengan gratis.

Tips berbincang dengan masyarakat lokal:
  •  Jangan merasa pintar.
  • "Berbaur" dalam bahasa, cara tutur, bahasa tubuh, keramahan, dan senyumlah. Saat kita berada di kota atau negara yang menggunakan bahasa berbeda, bukan berarti kita harus bisa menguasai bahasanya. Tapi, intinya "dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung".
  •  Jangan egois. Dimulainya sebuah pembicaraan adalah kebutuhan dari dua belah pihak entah berapapun perbandingan kebutuhannya. Kita bisa saja langsung bertanya sesuai apa yang kita butuhkan, mengucapkan terima kasih kemudian berlalu. Ya, seperti itu, dan ceritamu hanya berakhir sesingkat itu.
  • Puji atas bantuan atau yang berkaitan dengan apa yang mereka hasilkan. Contoh: "Terima kasih pak bantuannya. Ngomong-ngomong, pisang goreng buatan Bapak ini mirip buatan mama saya. Enak sekali," Kamu pasti bisa membayangkan betapa kata-kata pujian sangat mampu meluluhkan hati siapapun.

2. Seberapa besar pengaruh orang itu pada kehidupan kita nantinya?
Jangan pernah berpikir kita tidak membuka omongan pertama kali dengan asumsi bahwa: "Toh kita juga nggak akan ketemu mereka lagi!" atau istilah-istilah semacamnya. Orang baru, dari kalangan apapun akan memberikan efek positif bagi kita, sekecil apapun itu. Bahkan jika efek posiifnya menjadi besar dan sangat berpengaruh pada hidup kita anggap saja itu bonus. Karena efeknya terkadang tidak datang dalam hitungan hari atau bulan, bisa saja 2 atau 3 tahun kedepan.

3. Seberapa mampu kita bermanfaat bagi orang lain.
Berbicara dengan orang baru, bisa jadi memberikan efek langsung meski bukan untuk kita tapi lawan bicara. Akan banyak hal, cerita, informasi ataupun koneksi-koneksi yang akan semaki terangkai saat pembicaraan kedua belah pihak terjadi. Tanpa kamu sadari, mungkin saja cerita dan informasi yang kamu berikan padanya sangat membantu.

Memulai pembicaraan dengan orang baru bukan sesuatu yang salah, selama kamu tahu dengan siapa kamu akan bicara. Meskipun memulai pembicaraan itu halal hukumnya, tapi tetap baca calon lawan bicara kita, apakah dia capable atau justru akan memberikan efek negatif pada kita. Paling tidak jika conversation seperti ini bisa kamu praktekan dalam 1 tahun saja, akumulasikan berapa hal bermanfaat apa yang sudah kamu dapatkan, seberapa banyak link baru yang sudah kamu punya, sudah seberapa berkembang kemampuanmu berbicaramu dan telah berapa kali banyaknya kamu bermanfaat bagi orang lain?

Akumulasikan berapa hal bermanfaat apa yang sudah kamu dapatkan, seberapa banyak link baru yang sudah kamu punya, sudah seberapa berkembang kemampuanmu berbicaramu dan telah berapa kali banyaknya kamu bermanfaat bagi orang lain? Hanya dalam satu tahun menjadi berani."

September 1, 2015

DELICATE GLAM

ARIESANTHI DALAM DELICATE GLAM
"SUNGKIT"
JOGJA FASHION WEEK 2015 SVARNA ARCHIPELAGO 




Songket adalah jenis kain tenunan tradisional Melayu dan Minangkabau di Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Songket digolongkan dalam keluarga tenunan brokat. Songket ditenun dengan tangan dengan benang emas dan perak dan pada umumnya dikenakan pada acara-acara resmi. Benang logam metalik yang tertenun berlatar kain menimbulkan efek kemilau cemerlang.





Kalau bicara tentang history songket, dahulunya kain jenis ini benar-benar dari benang yang disepuh emas, digunakan sebagai mahar saat pernikahan. Sehingga hal ini membuat songket pada jaman awalnya dahulu cukup berat dan juga mahal.  Namun perkembangan jaman sekarang ini sudah sedikit memberikan kompromi besar bagi para desainer untuk bisa menggunakan kain jenis ini tanpa harus merogoh kocek ratusan juta.


Sempat berbincang dengan Tyaz Santhi Fatmasari (ARIESANTHI) beberapa hari sebelum Jogja Fashion Week 2015, dalam mini shownya di JFW 2015 menampilkan koleksi busana yang sarat akan nilai budaya. Beliau ingin menjadikan kain Songket tidak hanya "basic" yang mana lebih umum digunakan sebagai kain, selendang, atau selempang pada busana inti. 

Cek beberapa koleknya Ariesanthi dalam JFW 2015 Svarna Archiepelago.



Dalam tema besar "Sungkit", Ariesanthi menampilkan 30 koleksi busana dari warna merah, hijau, dan coklat abu selain itu juga koleksi night gown/wedding dress.



Terima kasih mba Tyaz yang sudah memberikan kami kesempatan untuk hadir di mini show kali ini. It was great! Dan pastinya, setelah hari itu betapa saya menyadari Indonesia memiliki banyak hasil kebudayaan yang khas, meski di dalamnya ada perpaduan dari negeri seberang, tapi bukankah keanekaragaman itu menjadikan kita semakin kaya?

Snapshot with Tyaz "ARIESANTHI"


Photos by @dinataayu 
Thanks for all partner @Bientorohadi @Yasmin


July 31, 2015

WEDDING DRESS

"A wedding dress is both an intimate and personal for a woman - it must reflect the personality and style of the bride." - Carolina Herrera



Dramatical problem is "Have too much stories, but no time enough to post."

Today, before I start my "busy weekend" I will share some photos stories about Didi Budiarjo's Show for La Tulipe Regalia Heritageous a month ago.

Belum genap 1 Minggu dari acara fashion show di hotel Harris Kelapa Gading dalam rangkaian event JFFF, finally bisa ketemu lagi sama satu desainer kenamaan Didi Budiarjo. Sesuai tema, karya yang ditampilkan pada La Tulipe Regalia Heritageous kali ini bernuansa putih. Koleksi gaun - gaun pernikahan khas sentuhan dari Didi Budiarjo.




I already snap some photos of the dresses. So wish it will make you (woman) remember about special day, that people call Marriage.











Copyright © 2014 FILOSOFAST

Distributed By Blogger Templates | Designed By Darmowe dodatki na blogi