KILL THEM WITH KINDNESS
“There’s gonna be times in your life when people say you can’t do something. And there’s gonna be times in your life when people say that you can’t live your dreams. This is what I tell them: Never say never!” – Justin Bieber
Entah kapan muncul istilahnya tapi sekarang ini istilah “haters”
bukan hal langka lagi. Haters berasal dari kata “Hate” yang berarti benci. Haters
memiliki makna para pembenci dan mereka bisa dari kalangan personal ataupun
kelompok. Masih sulit bagaiamana saya bisa mengkategorikan apa motif haters
bisa sangat membenci dan menyalahkan seseorang atau pihak obyek lainnya.
Umumnya, para haters menyerang karakter personal, menyalahkan semua hal yang
dilakukan obyek, dan menganggap apapun yang berkaitan dengan obyek adalah hal
yang patut jadi bahan pergunjingan. Biasanya memang public figure adalah sasaran
empuk para haters, anehnya lagi semakin seorang haters tau dia ini haters, maka
semakin kuatlah kemampuan mereka “mem-bully” obyek. Banyak public
figure dari kalangan artis, penyanyi, atau sejenisnya memutuskan untuk
menutup akun media sosial mereka salah satunya karena tingkah para haters yang
tiada henti melakukan agresi di dunia maya. Tapi anehnya mereka hanya terus menjadi followers kita, seolah tidak bisa berhenti ingin tahu kabar kita setiap hari.
“Semakin tinggi pohon tumbuh, maka semakin kencang angin berhembus.”
Semakin tinggi kamu nampak dimata publik, maka salah satu
efeknya kamu punya haters. Sebenarnya bisa dibilang segi positifnya punya
haters adalah kita bisa mengukur sejauh mana mental beton yang ada dalam diri
(tertawa). Atau paling tidak, bagi beberapa orang ulah para haters justru
menghibur. Apa yang meraka lakukan, katakan, gunjingkan, bisa jadi hiburan
dikala waktu senggang sembari minum kopi atau ngemil biskuit.
- Twit-War. Dimulai tahun 2013, saya membaca twit-war pertama saya. Awalnya aneh, kok bisa, tapi lama – lama sampai detik ini justru sesekali jadi hiburan ringan. Paling tidak dalam hal ini, kita semakin tahu banyaknya karakter orang di luar sana dengan berbagai gaya bicara dan cara mengeksekusi kata-kata. Saya ingin satu kutipan Mrs. Munro dalam film Holmes bahwa “Jangan pernah ucapkan semua kata-kata yang ada di kepalamu”.
- BBM-War.Ini yang paling seru. Tapi sulit untuk diungkapkan, kenapa? Karena kadang haters bukan saja dari orang yang tidak kenal kalian, tapi orang yang mungkin ada di daftar contact BBM, dan media sosial lainnya.
- Instagram. Serangan utama. Tapi tidak terlalu mendominasi.
BELAJAR DARI BIEBER.
Kenapa tiba-tiba saya bicara tentang
Bieber?
Saya bukan fans atau fanatic terhadap artis
tertentu. Secara kebetulan, beberapa
waktu lalu saya membaca artikel tentang peraihan 5 penghargaan sekaligus, setelah
Bieber vakum beberapa lama. Dalam ajang MTV Europe Music Awards (EMA)
2015. MTV EMA tahun ini diselenggarakan di Milan, Italia, dia meraih
penghargaan Best Male, Biggest Fan, Best Look, Best Collaboration, dan Best
North America Act.
Siapa Bieber sebelum terkenal?
Bieber
memiliki bakat memainkan berbagai jenis alat musik seperti piano, drum, gitar
dan terompet. Kepiawaiannya bernyanyi
mulai nampak ketika dia berhasil meraih juara kedua dalam sebuah lomba nyanyi
di kota kelahirannya, Stratford, Kanada. Saat itu, Justin memukau para juri
dengan kemampuannya membawakan single Ne-Yo, "So Sick”. Nasib
baik mulai mendekati Justin ketika Scooter Braun, mantan marketing eksekutif di
label rekaman milik Jermaine Dupri, So So Def Records, secara tak sengaja
melihat salah satu video penampilan Justin yang diunggah oleh sang ibu di
Youtube. Terpesona dengan penampilan Justin, Scooter kemudian melacak
keberadaan Justin dan berhasil menghubungi Pattie. Scooter lantas meminta ijin
pada Pattie agar Justin bisa terbang ke Atlanta, Georgia, untuk merekam
beberapa demo lagu. Meski sempat ragu, Pattie akhirnya mengijinkan Justin pergi
menemui Scooter. Sesampainya di Atlanta,
Scooter kemudian memperkenalkan Justin pada Usher. Usher pun tertarik dan bersedia
menjalin kerjasama dengan Scooter lewat perusahaan Raymond Braun Media Group
(RBMG) untuk mengembangkan bakat Justin.
Bagi
beberapa orang (bukan beberapa, mungkin lebih dari ribuan orang) akan melihat
bahwa Justin, hanya bernasib baik. Oke, bagaimana jika nasib baik datang saat
dia tidak bisa bernyanyi, tidak bisa menari dan tidak bisa memainkan berbagai
alat music? Apakah akan disebut nasib baik?
Kualitas diri adalah utama. Usaha jadi No. 1. Nasib baik, anggaplah bonus.
Kapan
kamu akan meraih semua rencana yang sudah ditata rapi, tergantung seberapa
besar effort yang kamu lakukan. Mental yang
dimiliki banyak orang berbeda-beda, dan ini pasti berpengaruh pada
result.
“I’m telling you, people. Everyday we wake up is another blessing. Follow your dreams and don’t let anyone stop you.” - Justin Bieber
Bieber
dan haters.
Jutaan
orang yang tanpa dasar atau justru telah meriset dari berbagai video live JB,
akan menggunjing bagaimana seorang Justin kurang bisa bernyanyi, hobi lupa
lirik, atau hanya mengandalkan tarian daripada kualitas suara (ini bukan kata
saya, bukan menurut saya, tapi saya baca berbagai sumber). Kemudian pada album
terbarunya “PURPOSE” yang berisi 13 lagu, dia membuktikan bahwa kevakumannya
beberapa waktu berbuah hasil. Dan pada satu penampilan live nya pada acara
Ellen Show, Justin berhasil mengantongi banyak komen positif tentang peningkatan
kualitas suaranya saat penampilan langsung. Menurutmu ini tanpa usaha?
“To all the haters out there I wish u the best. U cant bring me down. I wake up everyday grateful 4 the opportunity and grateful to the fans.” - Justin Bieber
Haters
gonna hate! So, hadapi dengan sangat bijak. Atau tidak perlu dihadapai sama
sekali. Kita tidak perlu jutaan orang
mengenal kita atau membenci kita, hanya perlu orang-prang sekitar yang benar –
benar tahu betul tentang kita dan bisa menjadi tempat untuk “pulang”.
Para
pembenci hanya akan semakin gusar melihat kesuksesanmu, semakin menyudutkanmu
melihat caramu tertawa atau bahkan berhasil meraih sesuatu, mungkin apapun yang kau ucapkan
hanya akan menjadi tong kosong bagi mereka. Lantas, kita bisa apa? Kill them
with kindness.
“I know my friends, family and fans know the person I am. Hearing adults spread lies and rumors is part of their job I guess. But all I have to say is… kill them with kindness.” - Bieber
Source artikel:
Kidnesia, wowkeren, justinbieberzone.