October 12, 2015

ITINERARY: JOGJA - SEMARANG

LIBURAN: PENYEIMBANG 

“Traveling – it leaves you speechless, then turns you into a storyteller.” – Ibn Battuta


Awal Oktober lalu finally bisa melakukan perjalanan (lagi). Tidak perlu waktu cukup banyak untuk menimbang-nimbang keberangkatan kami, tapi setidaknya liburan sehari bisa jadi penyeimbang saat kami-kami ini para pekerja dan pemimpi menghabiskan hari menjadi diri kami sendiri.  Perjalanan dimulai Sabtu sore, sekitar pukul 16.00 WIB. Kami memilih menggunakan travel Cipaganti (berdasarkan review positif yang sebelumnya saya baca di google). Memilih perjalanan saat akhir pekan sebenarnya bisa merakhir membosankan karena terjebak macet di jalur perjalanan Jogja - Semarang hari itu, tapi  beruntung bagi kami karena traffic cukup bersahabat dan jarak tempuh perjalanan ke Semarang bisa dicapai kurang dari 3.5 jam. Tepat pukul 19.30 WIB kami sampai di lokasi pemberhentian travel Cipaganti. Selanjutnya, kami langsung ke hotel Elizabeth yang tidak terlalu jauh dari lokasi, sekitar 5-8 menit ditempuh dengan taksi.

Tugu Muda - Semarang

  
Hello my bestie...

Sedikit review tentang Hotel Elizabeth, terletak di Jl. Sultan Agung No.1, Gajahmungkur, Kota Semarang. Meski berada di titik lokasi yang cukup strategis tapi nilai plusnya saat masuk ke lokasi hotel, suasana cukup tenang. Ada beberapa jenis kamar dan harga, untuk yang paling terjangkau adalah kamar di area basement yang dipatok dengan harga Rp. 175.000 dan Rp. 200.000 untuk kamar mulai dari lanta dasar hingga lantai selanjutnya. Kekurangan kamar basement adalah susah sinyal. Bagi kalian yang aktif menggunakan layanan internet melalui smartphone pasti akan sangat kesulitan menemukan jaringan internet di sini. Finally, kami memutuskan untuk menggunakan kamar di lantai 1, dengan harga Rp. 200.000 (itupun kami harus cek ke beberapa kamar lainnya yang tersedia, cek air panas, cek suasana kamar, dan beberapa hal demi kenyamanan).




Paginya, perjalanan dimulai. Setelah makan pagi di hotel, kami bersiap ke tujuan pertama yakni kota lama Semarang. Bermodal peta, dan sedikit direction dari  petugas hotel, kami diarahkan untuk naik bus jurusan kota lama. Kurang dari 20 menit kami sudah sampai ke lokasi kota lama, dan kompleks - kompleks kuno di sekitarnya. Pada dasarnya, saya sangat menyukai bangunan lama, kota lama, vintage, kuno, peradaban lampau dimana itu semua seperti punya kesan klasik yang melekat erat.  Sempat mengambil beberapa hambar dan juga menemukan moment menarik di sekitar kompleks kota Semarang. 

Kota Lama - Semarang



Ada pasar ayam, dimana hari Minggu itu banyak para pedagang ayam jago khususnya edang menjajakan pejantan juaranya, atau sedikit menepi ke rentetan gedung lawas ada beberapa orang yang sedang melakukan sesi foto prewedding. Suddenly,  merasa ada di tahun 80an. 






Selanjutnya kami melanjutkan ke Lawang Sewu dan juga kuil Sam Po Kong. Ogh iya, akhirnya kami mengandalkan becak sebagai transportasi paling  nyaman. Selain bisa melihat pemandangan kota dan juga mengambil gambar-gambar sisi kota atau bahkan "take a selfie"  untuk biaya juga cukup terjangkau. Saya akan menyertakan perhitungan biayanya pada akhir artikel ini. 


Bicara tentang Lawang Sewu, sedikit berbeda dari ekspektasi saya. Awalnya, aku masih membayangkan Lawang sewu dengan bangunan tua, cat kecoklatan dan mulai terkelupas, tapi saat kami sudah sampai di lokasi, semua sisi bangunan di lawang Sewu telah mengalami re-painting. Meskipun ini merupakan langkah positif dari pemerintah daerah setempat, namun ada rasa sayang karena "kekunoan" dari bangunan jadi berkurang.





Di dalam kompleks lawang sewu kamu dapat melihat banyak peninggalan sejarah. Ada museum sejarah kereta di Indonesia, pahlawan, dan juga cerita-cerita sejarah di baliknya.  Cukup worth it dengan biaya masuk yang hanya dipatok dengan harga Rp. 10.000 per orang.



Tidak mau ketinggalan, Sam Po Kong juga punya nilai menarik tersendiri. Sesaat di lokasi ini, berasa sedang ada di luar negeri. Kompleks yang cukup luas, dengan bangunan dominasi warna merah tentunya juga punya banyak spot untuk mengambil gambar. Kami sampai di area sam Po Kong sekitar jam 1 siang, dimana matahari masih sangat terik pada waktu tersebut. Tapi karena kami tidak takut "gosong" peduli amat dengan cahaya sinar matahari. *laughing a lot. Oh iya, sebelum ke Sam Po Kong, tepat jam makan siang, karena perut sudah mulai keroncongan kami memutuskan untuk mencari warung makan di sekitar Sam Po Kong. namanya bu Kelik. Pelayanan ramah meski tidak terlalu banyak pilihan makanan, tapi itu cukup mengisi perut kami yang sudah mulai "berteriak-teriak".


Bisa dibilang perjalanan ini singkat, but it was fun! Sembari menunggu jadwal travel pukul 5 sore, sebelumnya kami mampir jajan dan mengeringkan keringat di Paragon Mall Semarang (tetep ke mall akhirnya).  Bagi beberapa orang berpikir bahwa, satu0satunya hari istirahat kenapa justru melakukan perjalanan?! Tapi bagi kami, mencintai diri sendiri tidak selamanya dengan tidur di akhir pekan, bukan? 




Kami mencintai pekerjaan kami saat ini, kehidupan kami, hari-hari kami, bahkan karena kesibukan-kesibukan ini, satu waktu melakukan perjalanan sungguh terasa menyenangkan.  Cek beberapa foto di Instagram dan juga youtube. Whoalaaa... See u in our next stories....

Itinerary Jogja - Semarang
Travel PP  2 org  : Rp. 340.000
Hotel 1 malam    : Rp. 200.000
Makan 3x            : Rp.  75.000
Tiket wisata         : Rp.  15.000
Transportasi         : Rp.  85.000
lain-lain               : Rp.  30.000
TOTAL                : Rp. 745.000/2 orang
TOTAL per org   : Rp.  372.500



All pictures by: @Dinataayu 

3 comments :

  1. Mantab kak... #mytripmyadventure santai deh pokoknya hehe

    ReplyDelete
  2. Kalau tinggal di Jogja enak ya mba, bisa tiap weekend ke Semarangnya. Soalnya banyak banget tempat2 yang asik di kunjungi disana. Saya aja masih kurang banget 5 harian disana.

    ReplyDelete

Copyright © 2014 FILOSOFAST

Distributed By Blogger Templates | Designed By Darmowe dodatki na blogi