October 29, 2015

7 THINGS TO DO: TEKNIK BERBICARA MEMPESONA

PREPARING STEPS: TEKNIK BERBICARA MEMPESONA 
(Di Depan Klient Yang Baru Pertama Kita Temui)
 “Remember not only to say the right thing in the right place, but far more difficult still, to leave unsaid the wrong thing at the tempting moment.”
― Benjamin Franklin


Pernah ada di posisi paling sulit di dunia? Saat saya melempar pertanyaan ini buat pembaca pasti akan sangat banyak hasil jawabannya (bahkan yang lantang di teriakan di dalam hati), seberapa diantaranya akan berkaitan dengan percintaan, nembak gebetan, wawancara kerja, antri wawancara visa USA (yang katanya susah itu - ups!), dan ada mungkin diantara kalian akan menjawab: Public Speaking!

Jika harus menguliti tentang tips berbicara di depan banyak orang, mungkin tidak akan ada habisnya dalam satu kali tulisan. Dan kali ini saya hanya akan berbagi tentang bagaimana tips  berbicara dengan mempesona di depan klient pertama kali  dengan persiapan yang tak kalah mempesona.

1. "PERTAMA KALI" bukan berarti kamu tidak tahu dia.

Saat bos meminta kamu untuk bertemu dengan seorang klient, hal yang paling mendasar yang harus kamu tahu adalah: NAMA & PERUSAHAAN (asal perusahaan dia bekerja). Ya, jika akhirnya kamu justru diberi info tentang jawabannya, gender, kota asal, jelas itu adalah informasi penting. Mengetahui siapa lawan bicara kita adalah BASIC. IMPORTANT. WAJIB. Jika kamu menemui kesulitan, cara yang biasa saya lakukan adalah: GOOGLING HIM/HER. I use keywords like:
- John Smith Lord Company Linkedin
- John Smith Lord Company Instagram
- John Smith Lord Company facebook

OH MY GOD! Sometimes I feel that I most powerful stalker in the world. Setelah kamu menemukan beberapa result dari pencarian google tentang pak John Smith (nama yang telah disamarkan), kamu bisa merangkum beberapa informasi seperti, history pekerjaan, hobby, bidang yang ia suka, mungkin bahkan keluarga (dia masih single atau sudah duda) dan bersyukur lagi jika dari foto koleksi kamu akan tahu makanan kesukaannya dan negara-negara yang telah ia kunjungi. (Keep that informations, in your heart dan brain) karena kamu pasti akan membutuhkannya.

2. PAHAMI MATERI YANG AKAN KALIAN BICARAKAN.

"Memahami materi akan selangkah lebih menguntungkan daripada menguasai" (ini berdasarkan apa yang telah saya alami beberapa kali). Bukan berarti kita tidak perlu menguasai seluruh materi, namun apabila kamu tidak punya banyak waktu mempelajari materi, paling tidak kamu paham apa yang akan kamu bicarakan, tentang apa, apa tujuannya, dan apa yang menjadi goals/targetnya. dalam beberapa kasus, kita hanya punya waktu kurang dari seminggu untuk menata schedule bertemu dengan klien, sehingga menguasai setiap materi dengan detail justru akan membuatmu: TOO MUCH THINKING - SKIPPING OTHER JOB - EFEKNYA JUSTRU SUSAH TIDUR - UPDATE STATUS DI MEDSOS (membuat semua orang tahu penderitaanmu dan berharap belas kasihan) - STRESS.


3. BUAT CONTEKAN.

Takut lupa mau ngomong apa?
Pertama, tarik nafas dan think: "Just tempatkan ini bukan jadi hambatan tapi kesempatan".

Buat daftar kecil tentang keywords yang akan mengingatkanmu tentang apa yang harus kamu bicarakan dengan klien. Kamu bisa mencatatnya dalam buku agenda yang pasti akan kamu bawa saaat bertemu dengan klient tersebut, atau mengetiknya dengan rapi dalam kertas terpisah (mengetik dengan bahasa yang cuma kamu yang memahami, itu juga tidak masalah - yang penting kamu bahagia saat hari H tiba).

4. WANGI. NICE OUTFIT.
Ternyata tidak semua wanita paham betul apa itu grooming. Just bahagiakan orang lain seperti kamu ingin dibahagiakan oleh orang lain. Cek beberapa hal berikut ini (apalagi jika kamu adalah wanita):
  1. Cek bulu ketek. Kalau kamu nggak aware dengan tingkat kepanjangan bulu ketek kamu, tahu kan dari mana datangnya bau badan pertama kali?
  2. Cek performa rambut. Simple thing banget memang. Tapi bayangkan kalau pak John Smith sudah datang dengan rambut klimis belah pinggir dan rapi tapi kamu dalam kondisi belum keramas dua hari, berminyak, dan masih ada butiran-butiran debu di rambutmu. Enggak munak, tapi memang terkadang penampilan nomor 1. Tentunya ini adalah salah satu cara menjaga mood lawan bicara.
  3. Pilih pakaian yang tepat. Rapi. Sesuai dengan tempat pertemuan.
  4. WANGI. Ini benernya masih bagian dari grooming. Pastikan kamu udah semprotin pewangi ke tubuh, sumber-sumber bau, syukur kalau kamu suka pakai body butter karena baunya lebih  tahan lama daripada body lotion.

5. SMILEY FACE.
Muka indah jenis ini memang tidak ada pelajarannya. Pernah ketemu dengan mbak-mbak customer service yang wajahnya kayak pengen kita tampolin satu-satu. Tapi ada juga yang dari sekilasmata memandang senyumnya sudah cukup indah (padahal dia nggak berasa lagi senyum). Jujur, saya memiliki bentuk muka judes dengan garis rahang yang kuat, saat saya tidak "memaksa" diri saya untuk memiliki "smiley face" saya gunakan kemampuan bicara yang akan meningkatkan mood mereka. (Ada di poin selanjutnya). Bagaimana cara mendapatkan wajah manis dengan singkat: Ucapkanlah huruf "i" dengan tulus, menarik ujung luar bibir ikuti dengan bahasa mata yang hangat.

6. SPEAK!
Saat melihat pak John Smith di ruang meeting,  tahapan umum yang bisa kamu lakukan setelah membuka pintu ruangan (dan pak John sadar kedatanganmu):
  1. Kalau kamu merasa senyum kamu jelek cobalah pose wajah seperti mengucap huruf "i" dengan tulus (seperti pada poin nomor 5). Buat perjalananmu antara pintu dan ke arahnya adalah penuh dengan senyum semangat dan optimisme (selama tidak berlebihan).
  2. Berjalan dengan baik, jangan membungkuk, jangan telalu mendongak, bahu terbuka dengan optimis.
  3. Jabat tangan pak John dengan bersemangat (jangan berlebihan).
  4. Tunjukan bahwa kamu senang memiliki kesempatan bertemu dengannya, bisa dengan kata-kata: "Senang sekali bisa bertemu dengan bapak hari ini", "sungguh kesempatan baik untuk saya bisa bertemu dengan Bapak," dan kata-kata sejenis.
  5. Memuji. Ini bukan hal yang harus dilakukan setiap saat setiap waktu. Memuji adalah cara yang bisa dilakukan untuk membuat dia tidak canggung dan menilai karakter bahwa kamu orang yang menyenangkan. Masih bingung juga cara memuji, just simple things like: "Cuaca di luar cukup cerah, dan Anda nampak bersemangat hari ini?" (dan ini bukan kode).
  6. Membangun Mood. Pembicaraan pada 5 menit awal dengan klien baru, kamu akan tahu karakter seperti apa dia, apakah santai, pemarah, sangat menghargai waktu, kaku, dan banyak karakter lainnya. Saat kamu tahu lawan bicaramu cukup kaku, baiknya kamu bisa ke arah pembicaraan inti. Tapi jangan sampai hal ini membuat kamu canggung ya. Tetap optimis, coz this is not the end of the world. 
  7. Gunakan hasil pencarian google. pada pembahasan di atas, mengetahui karakter, hobi, dan kesukaan dari pak John bisa kita selip-selipkan saat pembicaraan yang santai, bisa sebelum inti pembahasan bisa juga setelah pembahasan kerja berakhir. Teknis bicara ini akan dibahas secara terpisah di post selanjutnya.
  8. Saat pembahasan berakhir (meeting selesai) jangan lupa untuk menemaninya keluar ruangan atau bahkan mengantarkannya ke pintu keluar (saat-saat seperti ini adalah kesemptan bagus membangun conversation).


7. TAU KAPAN KITA MENJADI LISTENER KAPAN MENJADI SPEAKER.
Pastikan setelah tahu karakter lawan bicara, kamu akan dapat memetakan sikap yang tepat. Upayakan jangan pernah memotong pembicaraannya, bahkan saat apa yang dia ceritakan bukan 100% pekerjaan, karena tidak menutup kemungkinan kita akan mendengar cerita tentang perjalanan karirnya, pengalamannya, dan banyak lagi. Orang yang punya karakter "bercerita" memang akan lebih nyaman berbicara dengan orang yang nampak "dengan senang hati" mendengarkan,  ikut terpesona dengan ceritanya, dan lain sebagainya. kalau kamu "sudah lelah" kamu bisa mengucapkan beberapa kata pilihan seperti: "Sungguh menarik sekali", "nampaknya bapak cukup menguasai bidang ini", "Saya belajar banyak dari bapak," dan semacamnya. 

Jangan sungkan mencari waktu menutup pembicaraan (apabila pembicaraan dirasa terlalu lama dan target pembahasan kerja sudah tercapai), tutup pembicaraan dengan kata-kata seperti: "Semoga di kedepannya saya memiliki kesempatan baik lagi untuk berbincang dengan bapak, namun saya paham betul kesibukan bapak membuat waktu sangat berharga...."  Tunggu responnya dulu ya, baru kalau dia menangkap maksud kamu atau ingat bahwa pembicaraan kerja telah berakhir, biasanya dia  juga akan lebih mudah menutup pembicaraan.


From writer:
Apapun yang telah saya tulis di post ini adalah apa yang sudah saya lakukan. 
I did it and now I share it to you all. 
Need more tips, topic idea, feel free to email me via dinata.ayu@gmail.com

Selamat mencoba.



No comments :

Post a Comment

Copyright © 2014 FILOSOFAST

Distributed By Blogger Templates | Designed By Darmowe dodatki na blogi