February 10, 2022

HUJAN SELASA MALAM

Hujan Selasa Malam

Tentang Semenarik itukah Hidup?


Tepatnya Selasa malam lalu, kejebak sama riuhnya ibukota yang benernya udah nggak terlalu ramai kayak biasanya. Cuman, gegara kamar hotel aku langsung ngadep sama gedung tua dan udah ga kepake lagi, semaleman cuman bisa tutup jendela, biar ngga tetiba ada yang merambat ngetok-ngetok kaca jendela. Oke, long story short lah ya, baru kesadar bahwa yang namanya cerita hidup orang tu warna warni banget, pake banget udah deh ya. Dari kisah temen-temen, orang kantor, mungkin juga aku sendiri, ada banyak dari mereka yang masalahnya paling berasa gede, ada yang bisa cuek bebek kayak ga ada apa apa dan lain sebagainya. 

Semalem, berarti seminggu setelah aku terjebak dalam nostalgia di balik gerimis, aku mengirimkan pesan whatsaapp kepada salah satu temanku, Icha namanya (anggap aja gitu). Aku bilang terima kasih karena dia, udah cukup banyak berjasa dalam dua tahun kehidupanku. Demikian juga mengucap makasih sama Wawan (hahaha ya anggap aja namanya gitu, karena biar orang-orang mikir Wawan ini biasa aja). Wawan ini juga udah temen dari 12 tahun lamanya, dan kadang ya sadar ngga sadar dia dan lingkungan Wawan, udah melindungiku dari hal-hal yang tidak menyenangkan. Udah kayak bodyguard iya, sopir iya, kakak iya, pelawak iya, dan lain sebagainya.



Icha (yang ilmu agamanya oke banget itu) pernah bilang, "Allah tidak melihat mana yang paling benar mana yang bersalah, manusianya akan tetap dibersihkan dan diingatkan dengan caraNya. Saat kita berhasil ikhlas, maka hal yang baik akan datang bertubi-tubi,"

And it's happen!
Ayahku pergi adalah ikhlas terbesar yang harus diterima, lepas daripada orang-orang jahat lainnya, ga akan mengalahkan bagaimana sangat pedih kehilangan hero kayak ayah sendiri. Ya kan...? Tapi namanya doa orang tua itu bisa menembus langit, sekarang kemudahan-kemudahan dan segala bentuk rejeki datang.

Mulai nata prioritas, selesaikan urusan sendiri & keluarga, bukan menyelesaikan urusan yang menyangkut orang lain. Menghilangkan kebencian, menghilangkan dendam, dan membiarkan Tuhan bekerja pada nasib mereka.




Kayak hari ini, aku duduk di sebuah ruang yang segera akan kutinggalkan dalam waktu dekat. Mengembangkan diri, meraih mimpi, dan fokus pada apa yang menjadi tujuan bertahun-tahun lalu, gabung di sebuah mall yang cukup hype di Jakarta. Baik banget ya Tuhan itu, berdoa dapat karir bagus, dikasih, dulu pengen ngarasain jadi manager, dikasih juga, sekarang dikabulkan untuk kerja di ibukota, di mall pula, jadi section head pula. Dikasih inner circle yang ga perlu banyak tapi supportive, dijauhkan dari orang-orang toxic yang suka manfaatin orang, dijauhkan dari manusia penggosip atau penjulid, dan semua pesakitan itu dibayar tuuuuu-nai!

Back to the power of "Law of Attraction", semesta akan mengiyakan harapanmu.
Copyright © 2014 FILOSOFAST

Distributed By Blogger Templates | Designed By Darmowe dodatki na blogi