October 22, 2016

DAY 1: EXPLORE GEORGETOWN

TOUCHDOWN! LET'S EXPLORE THIS CITY.

“To awaken alone in a strange town is one of the pleasantest sensations in the world.” – Freya Stark


A HOURS BEFORE...
After stay semalam di KL, akhirnya pagi buta kita sudah ready di KLIA untuk menunju Penang. Jarak KL - Penang sekitar satu jam ditempuh dengan pesawat (kami menggunakan Malindo Air). Ada alternatif lain yang bisa digunakan menuju George Town, seperti bus. Tapi, untuk menghemat waktu kami tetap memilih pesawat dengan tarif yang cukup "aman" di kantong, yakni hanya sekitar Rp. 380.000 (pulang pergi).





Setelah landing di bandara  Bayan Lepas (Penang International Airport) perlu sekitar satu jam untuk ke tengah kota menggunakan Rapid Penang, lama waktu tergantung traffic serta untuk harga tiket sekitar 2RM 2 sen per orang (1 RM sekitar 3300 waktu itu). Masuk ke deretan kota lama dan pertokoan dengan arsitektur lawas (khas gaya Eropa) sudah berhasil membuatku happy. Basicly karena aku suka sekali hal-hal yang berkaitan tentang history, gedung-gedung tua, wisata alam, kebudayaan, dan sejenisnya. Georgetown just like heaven. Struktur kota yang menawan, jalanan juga tidak terlalu ramai meski waktu itu adalah weekend, banyak area pedestrian yang sangat nyaman bagi turis menikmati keindahan kota dengan berjalan kaki.

Rapid Penang


Kami juga akhirnya memutuskan untuk turun di area pertokoan di dekat Malabar street, karena memang menurut GPS, hotel kami tidak jauh dari persimpangan gang Malabar Street. Kami memutuskan membereskan urusan check in hotel terlebih dulu sebelum akhirnya keliling kota dan mencoba beberapa kuliner yang ada (tentang kuliner Penang pernah aku bahas juga di sini). Oh iya, bicara soal hotel, kami memilih Malabar Inn melalui situs traveloka. Harga terjangkau, bersih, ownernya sangat ramah dan helpful sekali. Lokasi Malabar Inn juga dekat dengan berbagai tempat makan, dan kamu hanya tinggal jalan ke beberapa tourist attraction menarik lainnya.




OK NOW, LET'S GO!
Hari pertama kami sepakat untuk eksplorasi Penang (dengan jalan kaki), berbekal peta, GPS, dan berbagai perangkat lainnya. 
TIPS: Kalau kamu suka traveling dan suka mengabadikan dalam foto atau video, pastikan perangkat yang  kamu gunakan dalam kondisi full baterai. Jika perlu bawajuga baterai cadangan dan pastikan jangan lupa membawa powerbank.

Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Blue Mansion Penang. Tempat ini sebenarnya kayak rumah, tapi juga layaknya museum, berwarna biru dan sangat etnik. Sayangnya, terdapat jam khusus untuk masuk ke area Blue Mansion agar di dalam lokasi tidak terlalu padat pengunjung. Terlalu lama menunggu sesi open gate selanjutnya, sehingga kami hanya mengambil gambar di area depan yang juga ada rumah tua dengan kebun kecil dan bunga-bunga yang indah. Kami kemudian melanjutkan perjalanan, secara general menikmati kota ini sembari berjalan kaki memang tidak terasa lelah, cuaca sangat mendukung, sangat minim polusi udara dan suara. Di sekitaran banyak berbagai gedung sarat kebudayaan Tionghoa dan juga Buddha. Selanjutnya kami hunting street art di sekitar Lorong Love. Susah mau bilang bagaimana menariknya kota ini, foto di bawah ini akan membantuku mendeskripsikan sisi indah Georgetown.



Oh iya, di Penang benar-benar kota yang plural masyarakatnya, dari Tionghoa, India, Pribumi lengkap semua dalam satu lokasi. Ada pula sisi kota yang disebut little india, karena selain dominasi warga sekitar adalah india, kamu bisa melihat berbagai kegiatan khas seperti para pedagang di tepi jalan, hotel-hotel dengan tulisan India, penjual kain, warga dengan busana khas India, dan lagu-lagu India yang sedang diputar di beberapa toko.



Little India
Selanjutnya adalah Explanade. Lokasi ini terletak di Jalan Masjid Kapitan Keling dan sangat dekat dengan city hall. Aku bisa bilang ini adalah pemandangan laut yang sangat dekat dengan kota. Lokasi ini juga dejat dengan Jalan Padang Kota Lama, yang mana kamu dapat melihat satu gedung arsitektur Eropa berwarna putih megah.


Sekitaran Jalan Padang Kota Lama, aku bisa melihat ruas-ruas jalan, dan kendaran yang parkir di tepi bangunan. Di sini nggak ada tukang parkir, terdapat semacam karcis parkir berlangganan. Lanjut melewati Lebuh Carnarvon dengan deretang area pertokoan Tionghoa, just like china town!



Hari pertama kami cenderung jalan, jalan, dan jalan mencoba berbagai kuliner yang ada di sekitar Georgetown. Malamnya kami melanjutkan jalan-jalan dan cari makanan di sekitar Lebuh Campbell. Banyak sekali jajanan malam yang akan kami temukan saat traveling ke Penang. Bisa dibilang semua sisi Georgetown adalah tempat wisata. Kamu akan takjub dengan berabagai hal yang kamu lihat di sana baik gedung-gedungnya, jalan, warga lokal, pedagang, bahkan ikutan takjub saat liat turis takjub (kan aneh kan). But it will happen! Hal yang perlu kamu coba selama di Gerogetown adalah makanan. Kalau aku punya cukup banyak waktu untuk makan, makan, dan makan maka aku akan gendut mendadak mungkin. Try it all! If you can. Hari kedua, aku akan ajak kamu jalan-jalan ke Kek Lok Si Temple dan makan Asam Laksa, see u in my next post!

Copyright © 2014 FILOSOFAST

Distributed By Blogger Templates | Designed By Darmowe dodatki na blogi