April 24, 2015

BOGOR: SUBTITLE

#UnspokenStory


“The world is a book, and those who do not travel read only one page.” – Saint Augustine


Suatu hari saya pernah membaca kutipan sederhana dari Dalai Lama: “Once a year, go someplace you’ve never been before.” Saya mulai melakukan perjalanan panjang saya sendirian pertengahan 2010, di Surabaya. Tapi bukan untuk perjalanan wisata, bukan untuk traveling, atau semacamnya tapi pekerjaan yang membuat saya harus ke beberapa tempat di luar kota tinggal saya. 




Homesick, adalah bagi mereka yang mudah mengalami "kerinduan" akan keluarga, rumah, lingkungan tempat tinggal, dan  semacamnya. Oleh karena itu, bagi beberapa orang yang terbiasa melakukan perjalanan jauh, dan baru akan kembali ke rumah setelah beberapa waktu, akan jauh dari perasaan homesick ini. Tahun 2011 hingga 2015 saya mulai "menata" rencana perjalanan ataupun liburan saya. Sedikit persen tidak ingin dibilang, hanya ingin-ingin saja dimulut, tapi tak ada effort real dengan banyak alasan. 







Pernah membaca satu buku tentang traveling, Cheating Soutern Vietnam karya Rifky Vicky, "..tidak ada gaji yang tidak pernah cukup". Pada intinya bekerja dimanapun, sesering apapun, sesibuk apapun, jika pola hidup terus berubah hedonis maka berapapun nominalnya, kita tidak akan bisa menyisakan sepeser uang untuk "impian-impian" lainnya. Itulah perlunya persiapan dan rencana. 




Ada beberapa foto perjalanan saya selama di Bogor beberapa waktu lalu, yang sudah dijanjikan di tulisan sebelumnyan namun baru sempat di post saat ini.  Saya belum banyak mengunjungi lokasi-lokasi indah, tapi  dari jendela ini, bahwa benar kutipan quote dari Saint Augustine, " Dunia seperti buku, dan siapapun yang tidak melakukan perjalanan, ibarat membaca satu halaman saja dari buku itu."


April 22, 2015

IMLEK 2566

A closed mind is like a closed book; just a block of wood. Wishing you the best of health. May all your wishes come true.



Tahun baru Cina 2566. Bicara tentang apa sebenarnya apa itu Imlek dan apa saya cirikhas yang akan kita temui saat perayaan tahun baru Cina ini berlangsung, saya sulit untuk menjelaskan secara detail. Sebelumnya, saya hanya mengetahui imlek "dari kulit luarnya" saja. Tapi serunya pelaksanaan imlek 2566 di Plaza Ambarrukmo beberapa waktu lalu membuat saya cukup terkagum-kagum.




Hal lain yang selalu ada saat Imlek adalah petasan. Bahkan, petasan menjadi fitur utama dari Tahun Baru China. Petasan yang digunakan biasanya petasan tradisional yang digulung dalam kertas merah dan dirangkai dalam jumlah besar. Tujuannya untuk menciptakan ledakan memekakkan telinga, dan saat dinyalakan dianggap bisa mengusir roh jahat.





Imlek juga identik dengan adanya Barongsai. Tarian naga atau singa ini selalu hadir saat parade ataupun perayaan Imlek. Para penari akan melakukan gerakan-gerakan atraktif yang membuat tubuh singa atau naga meliuk-liuk lincah. Tak jarang, naga atau singa akan beratraksi menegangkan.
Barongsai adalah hal yang umum selama Tahun Baru China karena hubungan mereka dengan asal-usul dari perayaan Imlek ini. Orang China percaya jika suara keras drum dan simbal akan mengusir nasib buruk dan roh jahat.

Photo credit by: 
Bayu Danarjono



April 21, 2015

KARTINI

Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam. - R. A. Kartini

Hari ini, 21 April 2015 dikenang satu nama wanita Indonesia yang berani menjadi tonggak perjuangan kaum perempuan. Dulu, saya hanya mengenal "Habis gelap terbitlah terang" salah satu kata-kata yang beliau sampaikan dan dikenang hingga detik ini. Tapi, lepas dari itu, masih banyak "words of wisdom" dari RA. Kartini. Salah satunya adalah apa yang sudah saya sertakan pada quote sebelum memasuki paragraft kali ini. "Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam." 

Beliau berangkat dari "membantah". Bantahan terhadap kodrat yang pada umumnya dirasakan dan dialami banyak wanita pada jaman lampau. Namun waktu terus berkembang, wanita-wanita hari ini semakin mantap berkarya, bermimpi, berkarir dan bisa menjadi apapun. Selama 27 tahun saya hidup, satu-satunya Kartini yang saya kenal dari perspektif saya adalah Ibu - Mama - Mother - Mom. Tapi, pejuang-pejuang di luar ibu saya juga semakin hari semakin bergulir satu demi satu dengan karakter cerita hidup inspiratif mereka. Seniman, pekerja, seorang ibu, pemikir, dan mereka-mereka yang mungkin tidak saya kenal baik, tapi cukup memotivasi saya.

Bersama manajemen Royal Ambarrukmo Hotel

Berdiri bersama Kartini masa kini. Bertemu dan berbincang dengan perempuan-perempuan hebat menjadi satu kesempatan baik yang pernah saya alamai. Belajar dari kisah, pengalaman, kepemimpinan, dan bagaimana mampu berkomunikasi baik dengan banyak orang.

Siapa Kartini-mu?

April 17, 2015

#THROWBACK

Bagaimana Saya Bisa Menolak Ini?
-Kilas Balik-




"Rencana hanya akan tetap menjadi rencana, tanpa usaha.
Impian hanya akan menjadi impian, tanpa tenaga.
Harapan hanya akan terus menjadi harapan, tanpa dedikasi" 



Pendapat dan tekanan orang lain pernah menguras daya pikir saya.

Bagaimana perasaanmu saat kekurangan, dijadikan sebagai bahasan yang tak kunjung usai setiap orang-orang di sekelilingmu? Tidak sedikit orang yang menggunakan kata-kata motivasi, quote, mereka post di media sosial, seolah agar seluruh dunia tahu apa yang dia pikirkan - harapkan - katakan tentang orang lain. Kemudian orang yang lain, yang akan membaca post quote dari orang pertama hanya akan terkekeh, tersenyum miris, kemudian ada yang tak sngkan membalas dengan "quote balasan" yang menunjukan si penulis quote pertama seperti tidak berkaca dengan apa yang sudah mereka tulis.  Mungkin karena memang karena semakin bebasnya seseorang bisa berbagi apapun melalui media sosial, maka informasi dan isi hati akan mudah terbaca oleh orang lain. Kemudian, (hanya) dari kacamata saya muncul dua karakter orang yang suka post quote, motivasi, kata mutiara, ataupun sejenisnya: 1. Mereka yang secara tersirat berharap setiap kata menjadi bukti tentang pencapaiannya. 2. Mereka yang secara tidak sadar mengakui bahwa setiap kata yang tertulis adalah harapannya yang belum ia raih.

Lakukan sesuatu hal yang berguna, berdaya saing, bernilai beda. Jangan biarkan orang lain meremehkanmu.

Move on! Kenapa semua orang bilang gampang (padahal tindakan mereka membantah itu)

Move on. Bukan hanya tentang hubungan pribadi, pekerjaan, persahabatan, atau apapun jenis jalinan yang kita buat selama hidup di dunia. Hal yang bagi banyak orang sederhana (diucapkan) sebagai bentuk defensif, kata-kata penguat "bahwa aku baik-baik saja". Namun saat sedikit celah kelemahan muncul, tanpa sadar kekuatan "penyembuhan diri" luntur begitu saja. Terbawa perasaan. Kenangan masa lampau. Kemudian, semakin melemah.

Kamu, pernahkah merindukan dirimu yang dulu?
Pernah. Tapi saya akan tetap merindukan menjadi orang baru, dengan segala rencana, impian dan harapan baru di depan nanti.
Because, time can't go back!



April 10, 2015

F.I.L.O.S.O.F.A.S.T

Ada yang bertanya tentang: Ada Apa di Balik Filosofast?




Honestly, bukan karena film filosofi kopi lagi tayang di bioskop. Dari beberapa waktu, sudah tercerna dalam pikiran untuk mengubah nama header. Lepas dari "kulit" Dinata Ayu, yang harapannya akan lebih umum secara isi. Memang, penulis tetap sama - orang yang sama, tapi lepas dari itu saya ingin kedepannya Filosofast akan lebih familiar.

What the meaning of every - single - spelling?

Spelling? You sure?
Ini bukan tentang masing-masing alfabet, tapi tentang kesatuan kata.  Dalam pengertian bahasa Indonesia, filosofi mengupas tentang kebijaksanaan, dasar pengetahuan, dan proses yang digunakan untuk mengembangkan dan merancang pandangan mengenai suatu kehidupan. Filosofi memberi pandangan dan menyatakan secara tidak langsung mengenai keyakinan dan kepercayaan terhadap sesuatu.

Kita masing-masing memiliki filosofi individu yang akan mempengaruhi perilaku dan sikap kita sehari-hari. Seseorang akan mengembangkan filosofinya melalui belajar dari hubungan interpersonal, pengalaman pendidikan formal dan informal, keagamaan, budaya dan lingkungannya.

Pengertian di atas, adalah makna Filosofi dalam bahasa. Tapi tidak lepas dari dasar itu, Filosofast adalah hal-hal yang berkaitan tentang saya - hal-hal di sekitar saya, yang akan mempengaruhi saya ataupun orang lain di kemudian hari. 

How Far?
How Fast?

Jika diumpakan kata demi kata dalam halaman ini adalah kepingan lego, maka sudah sebesar apa bentuk yang berhasil dirangkai? Secepat apa perolehan yang berhasil diterima dan berhasil diceritakan kembali.
"Sometimes, I feel time is running so fast? But, after I remember when all this thing starts, I realize that DREAMS don't have a SHORCUT." - Me.

BEHIND ALL SERIOUS JOB, YOU WILL FIND THE ODD ONE

Picture: IN THE MIDDLE OF
(#GATF at Plaza Ambarrukmo)




I won't talk about the event.
Just enjoy the pictures.

What they wear for Saturday?
DENIM as always. The best outfit for casual look. Blue & navy denim for men was a great choice to look younger and fit with almost all footwear. Second thing, JEANS. Simple, is the first impression that we know about jeans. Its history, jeans starts with blue color, but now we can find some colour like black, grey, white colour, full colour (red, yellow, light blue, green, etc).


How about my outfit?
I wearing basic (grey color), I mix it with maxi knit (pastel colour), navy jeans, nude colour heels. Complete with necklace with pastel colour combination.
Happy Saturday, all.....






All photo credit by:
Bayu Danarjono

April 4, 2015



The Girl With Her Sneaker





Bicara soal sepatu: sama sekali tidak ada hubungannya dengan jenis pekerjaan apapun. 

Jika itu akhirnya dianggap merepresentasikan pekerjaan tertentu itu hanya sekian persen dari total faktor kebetulan yang ada. Koleksi sepatuku tidak ada hubungannya dengan jenis pekerjaanku, yang justru harus rapi, heels, dan bergaya kantoran. Jika dibuat perbadingan sederhana 8 dari 10 sepatu yang aku punya justru bukan sepatu berhak atau formal shoes for woman
That's just my other part.




Fashionable tidak selamanya ber-hak tinggi. Kenyamanan adalah nomor satu. Outfit boleh dress spandek selutut, tapi kalau untuk urusan footwear nyamannya sepatu-ya sepatu saja, tidak perlu memaksakan diri menggunakan heels atau hak tinggi. Sepatu favorit masih sneaker, beberapa brand sepatu (bahkan yang tidak bermerk sekalipun) bisa jadi pilihan nyaman untuk beraktifitas di luar.



Sudah bukan hal biasa jika harus berangkat kerja pagi, dengan outfit formal tapi alas kaki sepatu kets, loafers, atau bahkan sneaker sekalipun. So, what's ur favourite?
Copyright © 2014 FILOSOFAST

Distributed By Blogger Templates | Designed By Darmowe dodatki na blogi