July 6, 2017

#TRAVELHIGHLIGHT WHAT TO DO IN SINGAPORE

"All you need is the plan, the road map, and the courage to press on to your destination."
-  Earl Nightingale




Aloha!
Akhirnya ada waktu buat nulis rangkuman perjalanan selama ke Singapore Mei lalu. Solo travel ke Singapore bisa dibilang jadi pilihan tepat karena negara ini termasuk aman bagi traveler mandiri. Tingkat kejahatan ataupun pelecehan perempuan di sini pun sangat amat minim. Ini juga jadi salah satu faktor akhirnya aku mengunjungi Singapore (meski negara ini sebenarnya bulan negara favorit yang ada di daftar tujuan wisata). Awalnya berangkat dengan tanda tanya besar (nggak besar banget, karena udah baca blog orang juga tentang traveling ke Singapore). Hanya saja di kesempatan ini aku ingin menuliskan beberapa hal yang menjadi hilight perjalananku selama di sana. Hal -hal menyenangkan dari kacamata orang  yang  tidak terlalu gandrung dengan Singapore, kemudian nemuin asiknya kota ini karena sebuah proses pembelajaran (Hazeg!).



Landing di Singapore waktu itu masih  pagi (nggak pagi banget sebenarnya). Challenge pertama adalah bagaimana bisa aku menuju tengah kota dengan segepok koper besar (warna merah norak) dengan jalur transportasi yang belum terlalu aku pahami (MRT dan segalanya).
"TIPS: Jangan ragu bertanya dimana pintu keluar bandara (lebih tepatnya imigrasi). Daripada nyasar"

Lepas imigrasi, kami akan diarahkan menuju jalur kereta Shuttle kalau aku sebut, karena kereta itu hanya khusus dari Changi Aiport ke stasiun pertama untuk ganti MRT. Di sinilah semuanya dimulai. cari gate yang sesuai dan tentunya jangan ragu bertanya. Dari Indonesia aku sudah membawa kartu MRT EZLink (punya mba Lina. Thank you!) yang tinggal kamu tap di gate masuk jalur kereta MRT. Setiap rute memiliki harga yang bermacam - macam dan cukup memuaskan melihat fasilitas MRT dari tempat yang bersih, AC yang adem (banget), dan unit yang terawat membuat tempat ini jadi tempat paling nyaman setelah keringetan seharian.




Anyway, aku turun di Bugis Junction. Ini sih benernya tempat hiets di Singapore, jadi salah satu tujuan wisata juga. Bugis Juction menawarkan berbagai makanan ala resto, fashion outlet yang kece-kece, dan tak jauh dari sana juga ada Bugis street (ada pasar tradisionalnya juga - mirip kayak di pasar Beringharjo). Pertama memang better kamu cari orang dagang kuota internet, soalnya make your trip easier. "La wong hotel cuman belok pengkolan terus nyebrang belok kiri aja jadi repot banget kalo kita cuma ngandelin alamat". Karena sempat kesulitan nyari jalan ke hotel akhirnya misi pertama kudu cari orang dagang kuota dulu, nyari seven eleven (ternyata pas dia nggak jual), move lagi, tanya sana -sini akhirnya I goooott it! (rasa-rasanya kayak ketemu jodoh yang bertahunan udah ditunggu). About price? Mayan mahal. Skitar Rp. 90.000 kalau dirupiahkan, dan cuma 1.5GB (I think, lil bit forgot).

Oke Next!
Kak, kamu kebanyakan intro! Bener. Jadi ayo kita ke hal menarik pertama yang aku dapatkan selama liburan singkat di Singapore.

1. City & Transport
Aku sering terpukau dengan sistem transportasi negara lain yang telah tertata rapi mulai dari banyaknya pilihan transportasi publik dan juga fasilitas memadai yang ada di setiap unit. Angkutan umumnya cukup terawat dan hal itu membuat masyarakat prefer untuk menggunakan angkutan publik. Hal ini mendasari tidak banyak kemacetan atau kepadatan lalu lintas yang berarti selama aku ke Singapore. Kenapa yakin? karena aku jalan. Jalan kaki dari dari hotel ke MRT - MRT station ke lokasi wisata, dan lokasi wisata ke lokasi wisata. So, cukup tau lah ya ((cukup tau)). MRT jadi transport favorit yang aku gunakan. Kemana-mana sudah terjadwal, tersedia, ter-manage. Tapiiiiiiiiiii, kamu harus paham jalur - jalur MRT untuk menghindari nyasar. Jangan ragu bertanya. "Malu bertanya sesat di jalan", katanya.




Oh iya nilai plus-nya di perjalanan hari pertama adalah ada teman couchsurfing aku (namanya Rhenay) yang mengantar ke beberapa lokasi wisata yang ingin aku datangi. Jangan pikir harga naik MRT itu mahal, karena bisa saja kurang dari 1 dolar Singapore karena tergantung tujuan pemberhentian. Jangan lupa bawa map ya, that;s the important thing juga. Kamu bisa meminta free map dari hotel tempat kamu menginap.

2. Hutan Kota.
Singapore Botanical Garden adalah satu bucketlist yang harus aku datangi. Di awal aku bilang kenapa Singapore bukan lokasi utama traveling, karena aku merasa Singpore adalah kota metropolitan (((metropolitan))) yang nggak akan banyak area hijau. Aku suka wisata alam-alam, hijau-hijau, nature-nature dan sebelum ke Singapore akhirnya aku cari tahu bahwa Botanical Garden jadi tempat favorit turis lokal dan mancanegara untuk berkunjung. Bahkan lokasi ini juga digunakan oleh warga lokal untuk olahraga, piknik dan bersantai bersama keluarga selama akhir pekan.


Lokasinya luaaaaaasssss banget. Menurut informasi yang ada, luasan total lebih dari 70 hektar, lengkap dengan berbagai area yang cocok untuk spent time banget, taman, lapangan olahraga, ada resto/cafenya, jalanan di dalamnya juga cocok buat jogging, naik sepeda, ngajak jalan jalan gebetan, pacar, bahkan hewan peliharaan (kayak anjing, kucing - kalau mau diajakin).



Niat hati mau explore semua tempat tapi kami harus move ke lokasi selanjutnya biar maksimal judulnya. Yang pasti, bagi kalian yang ingin mengunjungi Singapore, jadikan Botanical Garden ini lokasi tujuan wisata. Kamu juga bisa datang ke Orchid Garden yang ada di kompleks Botanical Garden Singapore dengan banyak koleksi Orchid dan tentunya greeeeennnn area yang instagram-potential banget ((haha)).




3. Chinatown & The Buildings
Jadi, dimana ada Chinatown (di sebuah negara tertentu) aku berusaha mampir. Tiga hal yang menarik dari Chinatown adalah: Makanan, Dekorasi, Area belanja. Honestly, aku cocok dengan chinese food dan olahan mi, jadi udah di niat-niatin mau cari mi rebus kecinaan di Chinatown. Berangkat naik MRT lagi, dan turun di jejalanan dengan gedung khas arsitektur chinese, tulisan Cina dan semuanya yang sedap di pandang mata.

MRT view  to Chinatown

Melintasi jalan dan hanya perlu berjalan kaki 10 menit dari lokasi stasiun MRT terdekat, kamu akan menemukan Singapore - Chinatown. Sibuk bikin short video buat youtube sampai kelewatan beberapa warung makan, tapi akhirnya menemukan stall mie beragam pilihan termasuk seafoooodddd (mulai galau). The most difficult thing kalau ketemu makanan pas lagi laper adalah: Try hard to not pick everything!


Mbak, liat kesini dong

Eh Ada barongsai!

Mie Bakso Ikan (baksonya juara banget!)


4. Garden By the Bay. Too mainstream, but worth to be here!
Singapore - Garden By The Bay itu udah kayak Romeo & Juliet (botol sama tutupnya, sarung sama peci, sirup stroberi plus es batu) ya semacam itulah. Karena ngga punya sempat banyak waktu nonton "singa" di Merlion Park, akhirnya ke Garden By The Bay sebelum balik ke hotel. How was the view? We.O.We. Kami sampai di lokasi pada malam hari, explore kompleks dan jembatan ke arah Garden Rhapsody (tempat dimana pohon - phon avatar menyala-nyala dan menyanyi). Beruntungnya saat kami sampai di Garden Rhapsody, konser musiknya baru dimulai ((((konser musik)))). Turis lainnya nampak sangat kagum dengan alunan musik orkestra yang senada dengan nyala lampi di Garden Rhapsody. Bagaimana dengan saya? Ummm... mlongo mode on.


Garden By The Bay memiliki total luasan 100 hektar lebih. Cukup menyenangkan berada di satu kota besar, dan banyak sekali skyscraper namun tetap memiliki area hijau dan taman kota yang luas biasa (lepas dari masalah taman buatan, hutan buatan atau asli). Setelah total berjalan berkilo kilo meter jauhnya dari satu lokasi ke lokasi lain akhirnya kami cuman bisa duduk "semeleh" nonton orkestra pohon di Garden Rhapsody. Rhenay sempat menawariku untuk lanjut ke Merlion karena tidak terlalu jauh - jalannya - ke sana dari area kami sekarang tapi aku melihat jam saat itu sudah hampir jam 8 malam so, I decided untuk balik ke hotel, karena besok masih harus mengunjungi beberapa tempat sebelum meluncur ke Changi Airport (lanjut ke Thailand).



5. Haji Lane. The power of "dinding terbaik"
Buat kalian yang suka hunting lokasi instagrammable, Haji Lane bisa jadi pilihan. 


"TIPS: Rule utama untuk dapat foto yang menarik di instagram adalah: Backgroouunnd! Temukan background yang oke, kuatkan dengan angel pengambilan gambar yang sesuai, pencahayaan yang pas, plus wajah innocent ala Kendal Jenner."

Tips di atas, soal Kendal Jenner, bisa diganti dengan Gigi Hadid, Angelina Jolie, atau pose dan ketawa terbaik kamu aja. Yang penting kamu nyaman. (Ya kan?).  Lokasinya sangat dekat dengan tempat aku menginap. Oh iya sekilas tentang lokasi inapku dekat dengan Kampung Glam. Sangat dekat. Faktor ini yang aku lewatkan. Resto atau tempat makan di sini kebanyakan berbau India, Turki, Lebanon dan berbagai makanan Timur Tengah lainnya, yang mana bukan favoritku. Untunglah di Kampung Glam ada waring melayu yang sebenarnya masakannya masih mirip dengan masakan Indonesia kayak contoh ca kangkung, capcai, mi goreng, sayur mayur lainnya kayak sup kobis sosis, ikan goreng, lele, dan sebagainya.

Street Art - Haji Lane



Haji Lane adalah area yang mana gang-gang nya penuh sama mural warna warni. Kalau malam di Haji Lane dan area Kampung Glam ini juga banyak kafe -kafe yang penuh dengan turis lokal maupun asing. Tapi pagi harinya, its ours! Buat kaum - kaum yang rela bangun pagi (berharap nggak banyak orang) Haji lane tepat banget buat ambil gambar ootd, landscape, dan sebagainya. Background? The best!


Mendadak inget Penang - Malaysia.

Aku - Sepeda - dan Serbet makan


Pagi - pagi, kaki ngilu (mendadak betis sekeras palu thor) karena paska jalan kesana kemari hari sebelumnya. Tapi, show must go on (katanya)! Jadio skitar jam 07.30 waktu setempat, eike udah mandi, bedakan cantik dan nggak lupa pakai roll on. Jalan dari hotel ke Haji Lane dan sekitarnya. Masih sepi orang? kayak yang aku pikirkan sebelumnya? No. Mungkin puluhan orang lainnya mikir sama kayak aku, jadinya mereka kali-kali udah dari pagi juga ada di sekitar Haji Lane. Ada yang mau gantian foto, ada yang kita musti sabar - sabarin dia sampai mereka puas sama hasil fotonya baru nyingkir. Apalagi aku kaum minoritas, beranggotakan 1 orang saja - dan aku sendiri. Setting kamera dulu sembari nunggu mereka kelar, pasang timer, dan segala hal yag diperlukan. Inilah susahnya traveling sendiri, susah motret non-selfie. But at least, give some efforts. And Woalaaa!




6. Kampung Glam
Kalau ditanya soal Kampung Glam, yang aku ingat tetep warung berneka sayur dan lauk. Coba bisa ambil sendiri, dah bener-bener mirip warung prasmanan di kota sendiri. Ini tempat ramai terus. dari pagi buka, sampai tutup malam hari. Penjualnya pun dominan menggunakan bahasa Melayu -Indo (mukanya mirip orang Jawa Timur) dan yang pasti makanannya cocok di lidah. Seperti aku tulis di atas bahwa aku memilih satu hotel backpacker di daerah Kampung Glam (Sleepy Kiwi), dekat sekali dengan Sultan Mosque (dekat banget, bersin aja nyampe kali). Hanya saja bagi kalian yang suka ketenangan, better kalian cari lokasi lainnya, kenapa? karena lokasi ini banyak cafe dan tempat makan yang buka sampai malam. Bahkan aku dapat bonus, malam sebelumnya ada pengendara moge lewat sekitaran hotel dengan suara moge yang super lantang vruummmm vruuummmm itu memekakan telinga. Di lanjutkan lagi dengan drama anak muda (yang cuman aku dengar di balik jendela kamarku). Mereka berantem cek cok sebentar (dan suara perempuan) terus entah engga ada lagi suaranya (mungkin baikan. atau mungkin lari, biar dikejar).



Resto makanan Turki dekat hotel
Di sekitaran hotel sebenarnya banyak tempat makan namun kebanyakan makanan Timur Tengah. Aku tidak terlalu klik dengan makanan rempah, terlalu pedas, terlalu wangi, dan semacamnya. Bau-bau bumbu makanan Timur Tengah saja sudah membuatku enggan menelannya ((((enggan)))). Tapi buat kalian yang ingin pengalaman sholat di masjid ternama di Kampung Glam, nah ini lokasi yang pas.



Selain nama-nama di atas, masih banyak sekali lokasi wisata dan hal-hal menarik lainnya yang akan dan hanya kamu temukan di Singapore. Kota yang nyaman, pergi-pergi kemana juga gampang, transportasi memadai, perpaduan lengkap kota besar, alam hijau, dan culture budaya. Selain itu, setiap sisi kota kamu juga akan menemukan taman - taman hijau, pohon - pohon kota, bangunan yang tertata rapi, dan yang pasti kota yang aman buat jalan - jalan (ramah turis).


Will come back soon!
Copyright © 2014 FILOSOFAST

Distributed By Blogger Templates | Designed By Darmowe dodatki na blogi