November 27, 2018

COLOANE VILLAGE: SEMUA YANG MEMBUATKU JATUH CINTA

"But a city is more than a place in space, it is a drama in time." -  Patrick Geddes




Aku jatuh cinta.

Pagi itu, tepat saat aku menapakan kaki kanan, turun dari bus ibukota.



Setelah perjalanan bus hampir 20 menit dari Macau Aiport, sampailah aku di ColoaneVillage tak jauh dari Cotai. Sepanjang perjalanan aku cukup terkesima dengan tata kotanya, budaya percampuran Eropa yang masih kentara. Apalagi saat tiba di Coloane Village.  Kesan pertama tentang lokasi ini, ternyata tidak sesimple mau minum kopi apa engga, tapi mau minum kopi yang SEPERTI APA. Aku berjalan melalui gang demi gang yang tak terlalu lebar, kanan kiriku adalah rumah warga, bahkan beberapa diantaranya adalah warung makan sederhana yang memang tutup di pagi - siang hari. Dia baru akan buka di malam hari, dan kebanyakan libur di akhir pekan. Menyusuri lokasi ini, kalian bisa melihat rumah - rumah warna - warni dengan halaman yang bersih jauh dari sampah. Meskipun ada jemuran baju, tapi tetep keliatan rapi. Di sini juga ada satu toko Egg Tart yang cukup melegenda bernama Lord Stow's. Tentu tidak pikir panjang, aku membeli 2 potong Egg Tart, mencicipinya selagi hangat sembari melangkah menemukan lokasi indah lainnya di Coloane Village. 




Gereja St. Francis Xavier berwarna kuning terang, khas bergaya Portugis merupakan satu landmark ternama di sini. Gereja ini seolah menjadi icon lokasi yang hanya ada di lokasi ini. Di depan gereja ada air mancur yang suara gemericiknya sungguh menenangkan hati. Di kanan kirinya ada stall makanan dan minuman, rapi berjajar, bahkan ada beberapa diantaranya belum buka. Aku duduk di salah satu bangku dekat stall makanan, menikmati suasana yang tidak terlalu ramai karena memang lokasi wisata di sini tidak terlalu banjir pengunjung seperti jika di pusat kota dan area belanja. Bisa dibilang Coloane Village ini agak ke tepi, mungkin butuh waktu 30 menit lebih jika untuk kembali ke pusat kota atau Ruins St. Paul contohnya.





Ada jalan membentang di depan lokasi gereja, meski ada jajaran mobil parkir namun lokasi ini sangat rapi dan bersih. Sepanjang jalan kalian bisa melihat perairan luas dan pemandangan indah lainnya didukung dengan cuaca yang tidak terlalu panas hari itu di Macau. Ohh... sungguh menyenangkan! Aku akan sangat merindukan masa - masa ini pasti. Kita bisa menikmati indah dan tenangnya kota ini tanpa harus melihat banyak turis ramai. Ada beberapa dari mereka yang berfoto tapi dengan sangat tenant, tidak berisik. Mungkin karena memang lokasi ini berada dekat gereja jadi kita sebagai pengunjung tetap harus menjaga tata tertib yang ada meski tidak ada aturan khusus yang tertulis di sekitar lokasi.






Setiap sisi kota menawaarkan keindahan yang tidak terlupakan. Budaya, sejarah, makanan nikmat, ketenangan, dan tentunya keramahan orang -orang sekitar membuatku yakin kalau aku akan kembali lagi ke tempat ini.

Copyright © 2014 FILOSOFAST

Distributed By Blogger Templates | Designed By Darmowe dodatki na blogi